Dwelling Time Turun Tapi Tarif di Pelabuhan Masih Mahal
"Jadi inefisiensi itu masih tetap ada, oleh karena itu tadi kita bicara ternyata kita harus membuat peraturan sesuai daerah, tidak bisa diseragamkan."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pelindo III, I Gusti Ngurah Danadiputra mengungkapkan masalah dwelling time masih terjadi di beberapa pelabuhan. Menurutnya selama ini banyak yang berpikiran dengan turunnya dwelling time menjadi tiga hari cost bisa ikut turun.
Menjawab hal tersebut, Menteri koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ternyata dalam kasus Pelindo III, tarif di pelabuhan masih tetap tinggi.
"Jadi inefisiensi itu masih tetap ada, oleh karena itu tadi kita bicara ternyata kita harus membuat peraturan sesuai daerah, tidak bisa diseragamkan," ujar Luhut, Jumat (25/8/2017).
Menurut Luhut hal yang harus diubah adalah jalur perpindahan dari satu titik terminal ke terminal lain tidak perlu keluar lagi cukup. Hal yang diperlukan adalah mengikut arus barang dengan rel.
Menko Luhut menyebut jika arus barang mengikuti rel. Namun masalahnya pengusaha truk bisa kehilangan pendapatan.
"Pengusaha truk ini yang terlibat kita suruh membuat perusahaan di dalam pelabuhan untuk mengoperasikan perpindahan container di dalam pelabuhan," kata Menko Luhut.