Waskita Karya Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 3 Triliun
Di semester I 2017 perseroan meraup laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 145 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III senilai Rp 10 triliun.
Di tahap pertama, Waskita akan menerbitkan obligasi dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun berkupon 8 persen hingga 9,25 persen.
Seri obligasi yang ditawarkan terbagi dua seri: Seri A dengan jangka waktu tiga tahun berkupon 8 persen sampai 8,75 persen dan Seri B bertenor waktu lima tahun dengan kupon 8,5 persen sampai 9,25 persen.
Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sebesar 80 persen untuk modal kerja perseroan dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil, gedung dan EPC.
"Sebesar 20 persen dananya akan digunakan untuk investasi di anak perusahaan dalam bentuk setoran modal," kata Tunggul, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Baca: Creador Beli Saham Grup Rumah Sakit Hermina Senilai Rp 600 Miliar
Tunggul juga menjelaskan, seluruh investasi yang dilakukan perseroan kepada entitas anak adalah dalam rangka ekspansi usaha yang akan memberikan kontribusi bagi keberlangsungan bisnis perseroan.
Di aksi korporasi ini Waskita Karya bekerjasama dengan PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indopremier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, sedangkan Wali Amanat oleh PT Bank Mega Tbk.
Di semester I 2017 perseroan meraup laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 145 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang didorong oleh peningkatan pendapatan usaha semester 1 2017 menjadi Rp 15,5 triliun atau tumbuh 92,4 persen dari tahun sebelumnya.
Perolehan kontrak baru sampai semester I 2017 sebesar Rp 32,47 triliun, mayoritas berasal dari proyek infrastruktur, khususnya jalan tol.