Mahalnya Material Membuat Harga Properti Melambung
Kemahalan harga material properti dan ketimpangan pasokan rumah (backlog) jadi pemicu melambungnya harga rumah.
Penulis: Sanusi
Editor: Adi Suhendi
Empat hal itu, dikatakan Ricky, bukan hanya penting dilakukan untuk memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha dalam mendesain rencana kerja secara berkelanjutan dan pasti.
Empat hal tersebut menurutnya bisa menyokong industri dan teknologi kayu yang diperlukan untuk mengangtisipasi cepatnya pertumbuhan populasi dan berbagai kebutuhannya.
Menurut Ricky, dalam hal supply capacity ada dua hal penting yang tidak bisa dipungkiri yaitu pembangunan perumahan rakyat telah menjadi sangat mahal.
Serta, pembangunan perumahan rakyat telah kehilangan hakekatnya sebagai satu wujud penting dari tanggungjawab pemerintah untuk menegakkan kesejahteraan serta keadilan sosial.
"Perlu kita sadari bahwa berbagai mining-based material yang dipakai dalam membangun perumahan selama ini adalah tidak hanya menimbulkan efek ekonomi tinggi dalam berkinerja, melainkan juga telah menimbulkan capital flight yang luar biasa besarnya bagi keuntungan bangsa lain," katanya.
Aspek kemahalan harga material properti, menjadikan harga rumah menjadi semakin tidak terjangkau orakyat.
Pada fase berikutnya akan menyuburkan praktek-praktek pembangunan perumahan rakyat yang penuh dengan siasat pemasaran yang tidak bertanggunjawab dan merugikan rakyat dalam hal kualitas rumah yang didapat.
Pada ruang lain, kata Ricky, menimbulkan efek persaingan usaha perumahan yang sangat tidak sehat.
"Akhirnya, kapitalisasi usaha perumahan hanya dikuasai para pemilik modal besar; yang kemudian pada suatu fase menjadi sangat greedy untuk menguasai lahan, pasar dan mendikte harga perumahan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.