Meningkatkan Ekonomi Nelayan Tradisional? Ya dengan Es Balok!
Fakta bahwa di sejumlah pelelangan ikan akses nelayan mendapatkan es balok tidaklah mudah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, secara demonstratif, membakar setiap kapal asing yang menangkap ikan di perairan kita.
Ini bagian dari cara Sang Menteri untuk melindungi nelayan-nelayan, khususnya nelayan tradisonal, agar mereka mendapat ikan lebih banyak di perairan sendiri.
Department Legislator DPN PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) Alina Maya mengatakan langkah yang ditempuh Susi perlu disokong dan disempurnakan melalui berbagai upaya lain untuk menunjang produktivitas nelayan.
"Salah satunya dengan mendirikan pabrik es di berbagai pelabuhan/ pelelangan ikan yang ada," ujar Maya di Jakarta, Sabtu (16/9/2017).
Fakta bahwa di sejumlah pelelangan ikan akses nelayan untuk mendapatkan es balok dalam jumlah cukup tak selalu mudah.
"Padahal es balok sangat diperlukan agar hasil tangkapan ikan tak lekas membusuk," ujar Maya.
Selain itu, menurut dia, dengan ketersediaan es yang cukup dan terjangkau harganya maka nelayan tradisional bisa sama hasil tangkapannya dengan pengusaha perikanan menengah karena bisa lebih dari sehari di tengah laut.
"Tentu dengan membawa es balok agar hasil tangkapan mereka tetap segar untuk dibawa pulang ke darat/pelelangan ikan," ujarnya.
Menurut Maya pabrik es sebagai sektor bisnis tentu swasta, tapi pemerintah dapat memberi insentif tertentu kepada swasta agar beban investasinya tidak terlalu berat.
"Misalnya didirikan diatas lahan-lahan tertentu milik pemerintah, jika ada; membantu fasilitas listrik yang diperlukan untuk pabrik es atau bentuk lainnya," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.