Saat Menko Darmin Singgung Puisi Chairil Anwar Saat Luncurkan Produk Sekuritisasi Anak Usaha PLN
Darmin menyebut ada suatu kebetulan dalam peluncuran instrumen investasi yang dilakukan perusahaan pelat merah tersebut.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Power sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga Iistrik, melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLNl-Piutang Usaha ("EBA DIPP1”).
Peluncuran produk sekuritisasi aset ini dihadiri langsung Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini oemarno, Direktur Utama BEI Tito Sulistyo, Direktur Utama PLN Softan Basir dan Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/9/2017).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, yang hadir dalam acara tersebut sempat berkelakar.
Darmin menyebut ada suatu kebetulan dalam peluncuran instrumen investasi yang dilakukan perusahaan pelat merah tersebut.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sudah lebih dulu mencatatkan KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi senilai Rp 2 triliun.
"Direktur utama dari Jasa Marga dan IP sama-sama perempuan. Lebih hebat lagi Menteri BUMN-nya juga perempuan, jadi buat saya itu menarik sekali. Jangan-jangan ada hubungannya," kelakar Darmin di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (20/9/2019).
Baca: Presiden Jokowi Batasi Foto-foto Aneh di Medsos, Khawatir Dibilang Narsis
Para undangan pun menanggapi serius pernyataan Darmin, termasuk Menteri BUMN Rini Soemarno yang namanya disebut. Akan tetapi ternyata pernyataan Darmin terus berlanjut.
"Jangan-jangan kalau laki-laki itu cenderung tidak ingin berbagi. Itu seperti kata sajaknya Chairil Anwar, dia bilang cintaku jauh di pulau, sedangkan dengan cermin saja saya tidak ingin berbagi," tutur Darmin yang disambut tawa para undangan.
Dirinya mengapresiasi langkah go public dua perusahaan BUMN ini melalui penerbitan produk sekuritisasi aset ini.
"Jadi memang perlu ada keberanian, kerelaan. Bayangkan ada aset sudah menghasilkan banyak kemudian disekuritisasi dengan pihak lain. Bukan kepemilikannya tapi aliran uangnya. Tapi dengan unblock di awal sehingga bisa bangun pembangkit lagi," pungkas Darmin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.