Anak Usaha PGN Dikabarkan Tambah Porsi Dana Pinjaman
Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Saka Energi Indonesia dikabarkan menambah porsi pinjaman.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Saka Energi Indonesia dikabarkan menambah porsi pinjaman.
Sebelumnya, perusahaan hanya menargetkan pencarian pinjaman US$ 250 juta. Namun, kini porsinya ditambah menjadi US$ 285 juta.
Sumber Kontan.co.id yang mengetahui transaksi ini membenarkan hal tersebut. "Ini juga karena kami sedang gencar melakukan eksplorasi di Indonesia bagian timur," ujar sumber tersebut, Kamis (12/10).
Memang, Saka terus berburu gas hingga ke wilayah timur Indonesia, salah satunya ke Laut Arafura di Papua. Apalagi, sejak 2015, Saka telah menjadi operator Blok Wokam II.
Hak kelola atau participating interest Blok Wokam II sebelumnya dipegang oleh Murphy Oil. Saka Energi membeli 100% hak kelola ladang migas seluas 988,57 km2 ini dari Murphy Oil 2 tahun lalu dan melanjutkan eksplorasi untuk mencari cadangan migas di sana.
Baca: Rupiah Diprediksi Bakal Loyo di Ujung Akhir Pekan
Proses pencarian pinjaman sudah dilakukan sejak Agustus lalu. PGAS menggandeng enam lembaga keuangan untuk membantu pencarian dana tersebut.
Keenamnya adalah, BNP Paribas, Citi, HSBC, Mizuho, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp.
Rencana sebelumnya, pinjaman itu hanya akan digunakan untuk keperluan refinancing.
Namun, dengan adanya tambahan pinjaman itu, maka nanti alokasi tidak hanya akan digunakan untuk refinancing dan eksplorasi tapi ada juga yang dialokasikan keperluan lain.
"Kondisi ini juga bisa menjadi peluang untuk akuisisi," tambahnya. Sayang, ia belum bersedia memberikan detil terkait rencana akuisisi tersebut dan kapan pinjaman itu bakal dicairkan.
Berita ini sudah tayang di kontan.co.id berjudul Anak usaha PGN memburu pinjaman lebih besar