Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

40 Persen Pendapatan Tol Jagorawi Disekuritisasi, Jasa Marga Pastikan Cash Flow Masih Aman

"Yang kita jual di sekuritisasi aset Jasa Marga adalah future revenue. Pendapatan diterima di muka," ujar Donny Arsal

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in 40 Persen Pendapatan Tol Jagorawi Disekuritisasi, Jasa Marga Pastikan Cash Flow Masih Aman
Alex Suban/Alex Suban
Sejumlah kendaraan roda empat antre di Gerbang Tol Cililitan di ruas jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur, Selasa (5/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mensekuritisasi 40 persen prospek pendapatan ruas jalan tol Jagorawi setiap tahun miliknya di pasar modal untuk membiayai pembangunan sejumlah ruas jalan tol baru.
Dari sekuritisasi aset ini KIK EBA Mandiri JSMR01 ini, Jasa Marga meraih dana segar senilai Rp 2 triliun.

Apakah kondisi keuangan Jasa Marga tidak terganggu pasca-penerbitan surat berharga KIK EBA Mandiri JSMR01 ini, mengingat sampai lima tahun ke depan, 40 persen pendapatan dari jalan tol Jagorawi akan menjadi milik investor, para pembeli efek KIK EBA Mandiri JSMR01?

Donny Arsal, Direktur Keuangan Jasa Marga mengatakan, cash flow Jasa Marga masih tetap aman.

"Sekuritisasi aset pada prinsipnya pinjam meminjam tapi bungkusnya jual beli dengan sistem jual putus. Risikonya bisa kita remote," ujarnya.

Mengacu pada ketentuan OJK tentang aset yang bisa dan boleh disekuritisasi, Jasa Marga menggunakan poin ketentuan OJK yang berbunyi "Aset keuangan lainnya yang dipersamakan dengan itu."

"Yang kita jual di sekuritisasi aset Jasa Marga adalah future revenue. Sekuritisasi aset yang kita lalukan, dalam pembukuan Jasa Marga, membuat aset kita bertambah. Pendapatan diterima di muka," ujar Donny Arsal.

Dia menambahkan, sebagai BUMN, Jasa Marga tidak bisa menjual aset miliknya kepada pihak ketiga.

BERITA TERKAIT

"Karena aset Jasa Marga milik Pemerintah. Begitu juga konsesi jalan tol, Jasa Marga tak bisa jual. Makanya setelah kita konsultasi di OJK, kita pilih strategi sekuritisasi aset atas potensi pendapatan kita di masa datang. Kita pilih potensi pendapatan di ruas tol Jasa Marga," lanjut Donny Arsal.

Ruas jalan tol Jagorawi dipilih lantaran ini merupakan ruas jalan tol tertua milik Jasa Marga dengan pendapatan yang selalu stabil diterima Jasa Marga setiap tahunnya.

Yakni mencapai Rp 700 miliar setiap tahunnya.

Baca: Faisal Basri: Penganggaran Pemerintah Atas Proyek Infrastruktur Masih Acak-acakan

Baca: Cari Sumber Pendanaan, BTN Sejak 2009 Sudah Sekuritisasi Aset KPR-nya

"Dari Rp 700 miliar potensi pendapatan Jasa Marga per tahun atas ruas tol ini, Rp 400 miliar diantaranya kita bukukan sebagai aset yang disekuritisasi setiap tahun sampai tahun kelima. Pajaknya juga kita bukukan secara acrual, bertahap, sesuai hasil konsultasi dengan Ditjen Pajak," bebernya.

Meski potensi pendapatan atas ruas jalan tol ini disekuritisasi, kemampuan Jasa Marga membayar utang tetap aman.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas