PP Presisi Siap Lepas 35 Persen Sahamnya ke Publik
PP Presisi akan melepas lebih dari 4,239 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP Presisi yang merupakan entitas anak PT PP Tbk (PTPP) akan segera melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham alias initial public offering (IPO) dengan menawarkan 35 persen sahamnya ke publik.
Menurut Presiden Direktur PP Presisi lswanto Amperawan mengatakan dengan model bisnis kontraktor spesialis yang berbasis peralatan berat, Perseroan berusaha untuk memperkuat positioning di dalam pasar konstruksi nasional.
“Platform bisnis yang solid yang didukung oleh skala armada yang besar dan tumbuh dengan signifikan ini memungkinkan terciptanya opportunity yang sangat besar bagi PP Presisi untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia pada umumnya serta menawarkan layanan jasa konstruksi yang terintegrasi,” kata Iswanti di Jakarta, Senin (23/10/2017).
PP Presisi akan melepas lebih dari 4,239 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham atau sebanyak-banyaknya 35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Harga yang ditetapkan untuk penawaran saham ini dengan kisaran Rp 430-Rp 550. Dengan begitu maka nantinya perusahaan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 1,82 triliun hingga Rp 2,33 triliun.
Dana ini oleh perseroan sebesar 70 persen akan digunakan untuk keperluan belanja modal alias capital expenditure (capex) khususnya penambahan peralatan dan pembelian lahan untuk workshop dan lahan quarry batu.
Sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja untuk mendapatkan dan menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang akan diperoleh.
PP Presisi menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
“Nantinya saham ini akan ditawarkan kepada investor yang berada di Malaysia, Singapura dan Hong Kong,” kata Beni Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi.
Masa bookbuilding akan dilaksanakan pada 23-31 Oktober 2017 dan efektif dari Otoritas Jada Keuangan (OJK) ditargetkan dapat diperoleh pada 9 November 2017. Masa penawaran umum akan dilaksanakan lada 13-14 November 2017. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan akan dilakukan pada 20 November 2017.