PP Properti Turunkan Belanja Modal Tahun Depan Untuk Kendalikan Utang
Salah satu caranya adalah dengan menganggarkan belanja modal (capital expenditures/capex) yang lebih rendah pada 2018.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) saat ini fokus kepada pengelolaan utang yang makin kuat untuk memastikan neraca yang tetap solid ke depan.
Salah satu caranya adalah dengan menganggarkan belanja modal (capital expenditures/capex) yang lebih rendah pada 2018.
Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat mengatakan, untuk tahun depan perseroan mengalokasikan capex pada kisaran Rp 1,8 triliun sampai Rp 2 triliun untuk pengembangan lahan yang dimiliki perseroan.
Per September 2017, kata Taufik, PPRO memiliki cadangan lahan (land bank) sebanyak 100 hektar, dimana lahan tersebut mencapai 50 persen dari target cadangan lahan perseroan sebesar 200 hektar hingga akhir 2017.
“Akuisisi lahan di tahun 2018 hanya akan bersifat penyelesaian akuisisi Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah dimulai pada tahun ini, dengan nilai sekitar Rp300 miliar, atau sebesar 15 persen dari dana belanja modal,” ujarnya, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Sementara itu, sebanyak 85 persen dari dana capex 2018 akan digunakan untuk pembangunan proyek-proyek PPRO yang sudah ada, termasuk hotel dan apartemen.
Pada tahun ini, PPRO menyiapkan anggaran belanja modal mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 3,5 triliun untuk pembelian lahan, yang bersumber dari rights issue dan obligasi jangka menengah senilai Rp 287 miliar.
"Perencanaan yang teliti untuk hal ini akan meminimalkan risiko kredit sekaligus menurunkan beban pendanaan perusahaan," ucapnya.