Kuartal III, Mitra Komunikasi Nusantara Cetak Laba Bersih Rp 37,2 Miliar
Total aset MKNT juga meningkat Rp 842,3 M di kuartal III 2017. Sebelumnya aset perseroan tercatat sebesar Rp 157,8 miliar per akhir Desember 2016.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) mencatatkan laba bersih Rp 37,2 miliar di kuartal III 2017, atau meningkat dari Rp 5,6 miliar atau tumbuh sebesar 569,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan signifikan ini berkat konsolidasi anak usaha dan kinerja operasional di bisnis perdagangan umum telepon seluler, gadget, dan voucher isi ulang.
Selain pertumbuhan laba yang signifikan, konsolidasi ini juga membuat pembukuan penjualan menjadi sebesar Rp 4,7 T atau meningkat 697,4 persen dari Rp 586,7 M (yoy).
"Meningkatnya penjualan di MKNT juga merefleksikan daya beli konsumen terhadap produk telekomunikasi masih tinggi, tidak ada pelemahan daya beli," ujar Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) Jefri Junaedi, Senin (6/11/2017) di Jakarta.
Data dari Kementerian Perindustrian tahun 2017 menyebutkan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia naik empat kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan.
Baca: Sri Mulyani Janji Bongkar WNI di Daftar Paradise Paper
Baca: IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 11 Poin
Saat ini, penjualan terbesar dari MKNT ada di bisnis pulsa isi ulang, dengan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan sebesar 95%. Selain itu, perseroan juga mengakuisisi PT Catalist Integra Prima Sukses (CIPS), PT Arifindo Mandiri (AM), PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK), dan PT Graha Planet Nusantara (GPN) melalui anak usaha MKNT yaitu PT Mitra Sarana Berkat (MSB).
Total aset MKNT juga meningkat Rp 842,3 M di kuartal III 2017. Sebelumnya aset perseroan tercatat sebesar Rp 157,8 miliar per akhir Desember 2016.
MKNT juga tengah mengembangkan strategi pengembangan aplikasi distribusi. Perseroan saat ini menyusun layanan berbasis IT yang dapat membantu mempermudah proses distribusi produk dan layanan telekomunikasinya.
“Platform digital ini akan mempercepat dan mengefisienkan proses distribusi produk Telekomunikasi, semakin luas dan real-time,” pungkas Jefri.