Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chandra Asri Mulai Produksi dan Jualan Ban Mulai 2018

Olahan bahan kimia tersebut yang selanjutnya bakal menjadi bahan baku untuk membuat SSBR yang dibutuhkan produsen ban.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Chandra Asri Mulai Produksi dan Jualan Ban Mulai 2018
ISTIMEWA
Kompleks petrochemical PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik bahan baku serat ban PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) segera terealisasi. Proses konstruksi pabrik yang merupakan hasil patungan atau joint venture antara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan produsen ban PT Michelin Indonesia sudah hampir final yakni mencapai 93,5%.

Menurut Suryandi, Corporate Secretary Chandra Asri Petrochemical progres 93,5% ini per kuartal III-2017.

Ia berharap proses pembangunan pabrik karet sintetik berkapasitas 120.000 ton per tahun yang menelan investasi sebesar US$ 570 juta atau setara dengan Rp 7,7 triliun ini awal tahun depan sudah masuk penyelesaian akhir.

"Sehingga awal kuartal II-2018 pabrik akan beroperasi," kata Suryandi, Selasa (6/11/2017).

Dalam memproduksi karet sintetik ini, Chandra Asri Petrochemical akan mengembangkan produk petrokimia yang mereka hasilkan yakni mixed c4, menjadi butadiene.

Olahan bahan kimia tersebut yang selanjutnya bakal menjadi bahan baku untuk membuat solution styrene butadiene rubber (SSBR) yang dibutuhkan produsen ban.

Sebelumnya, Putu Swaditya Yudha, Direktur Regional Marketing Michelin Indonesia mengatakan, beroperasinya pabrik bahan baku karet sintetis tersebut diharapkan semakin mendongkrak ketersediaan bahan baku bagi produksi ban Michelin.

BERITA REKOMENDASI

Ekspansi

Peluang bisnis yang positif di dunia petrokimia menjadi pemantik Chandra Asri Petrochemical untuk terus memacu ekspansi lini produksinya.

"Harapan kami ke depan peran Chandra Asri bisa lebih besar lagi di pasar domestik," kata Suryandi.

Sampai saat ini Chandra Asri Petrochemical mengklaim telah menguasai pangsa pasar produk petrokimia sebesar 35% di Tanah Air. 

Baca: Nissan Dilanda Skandal Teknisi, Produksi Mobilnya di Jepang Distop Sementara


Kapasitas produksi perusahaan ini mencapai 3,3 juta ton per tahun. Jumlah tersebut bakal bertambah seiring ekspansi yang terus lakukan perusahaan ini.

Bila beberapa rencana ekspansi perusahaan dapat direalisasikan segera, pada tahun 2020 Chandra Asri Petrochemical bakal menikmati peningkatan kapasitas produksi petrokimia hingga mencapai 4,2 juta ton.

Estimasi nilai ekspansi dalam tiga tahun mendatang ialah sebesar US$ 1,2 miliar.

 
Reporter: Agung Hidayat 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas