Trada Maritime Diversifikasi Usaha ke Sektor Pertambangan dan Energi
Perusahaan di bidang usaha jasa angkutan laut PT Trada Maritime Tbk melakukan diversifikasi bisnis ke sektor pertambangan dan energi.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan di bidang usaha jasa angkutan laut PT Trada Maritime Tbk melakukan diversifikasi bisnis ke sektor pertambangan dan energi.
Karena itu, perseroan dengan kode efek TRAM ini mengubah logo perusahaan dan nama menjadi PT Trada Alam Minera Tbk.
“Diversifikasi bisnis perseroan ke jasa pertambangan dan energi bertujuan meningkatkan kinerja bisnis dan memberi nilai tambah bagi para pemegang saham,” ujar Soebianto Hidayat, Direktur Utama TRAM, di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Lebih lanjut, dengan adanya kegiatan usaha pertambangan, perseroan akan dapat memanfaatkan peluang bersinergi dengan bisnis Trada di sektor angkatan laut.
“Selama ini 100 persen komposisi bisnis TRAM berasal dari sektor pelayaran,” imbuhnya.
Soebianto menambahkan, merambahnya bisnis pertambangan dan energi dengan mengakusisi dua perusahaan di bidang energi.
“Akuisisi itu diharapkan menjadi awal bagi manajemen TRAM untuk menerapkan strategi pertumbuhan yang akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi perseroan dan seluruh pemegang saham,” tambahnya.
Ada pun, dua perusahaan yang diakuisisi ialah pertambangan batu bara yaitu PT Gunung Bara Utama (GBU) dan PT SMR Utama Tbk (SMRU).
GBU diakuisisi perseroan secara tidak langsung karena dilakuan melalui PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE). Sementara itu, SMRU diakuisisi oleh Lautan Rizki Abadi.
Adapun dana untuk akuisisi tersebut berasal dari dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan dari pinjaman UOB Kay Hian dengan target dana Rp 6 triliun.
Dalam PUT I tersebut, TRAM bakal menerbitkan 40 miliar unit saham baru bernominal Rp 100 per unit atau mencapai sekitar 80,43 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam PUT tersebut TRAM juga menerbitkan 3,4 miliar waran Seri II yang bersamaan dengan penerbitan saham baru tersebut.