Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Masih Rajin Cairkan Kredit Sindikasi

Kredit sindikasi menjadi strategi perbankan untuk memenuhi permintaan kredit bernilai besar.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Bank Masih Rajin Cairkan Kredit Sindikasi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pekerja melakukan penyelesaian proyek pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (13/6/2017). Percepatan penyelesaian jalan tol tersebut untuk digunakan arus mudik Lebaran 2017. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kredit sindikasi menjadi strategi perbankan untuk memenuhi permintaan kredit bernilai besar.

Sebab, skema kredit secara patungan ini mampu membiayai permintaan kredit ke infrastruktur yang berjumlah besar dan bertenor panjang. 

Semisal, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) masih memanfaatkan penyaluran kredit sindikasi.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, setidaknya ada Rp 18 triliun kredit sindikasi yang akan digarap hingga akhir tahun ini.

"Sindikasi ini terdiri dari sektor manufaktur, tol dan properti," kata Herry, Selasa (7/11).

Bank berlogo 46 ini mencatat realisasi kredit sindikasi mencapai Rp 50,8 triliun per September 2017. Jumlah ini naik 22,48% secara year on year (yoy).

Bank berplat merah ini terbilang berperan dalam proyek kredit sindikasi. Secara persentase, peran BNI bertindak sebagai pimpinan sindikasi mencapai 21,15% hingga 93%.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, keikutsertaan BNI sebagai anggota sindikasi sekitar 0% sampai 64,43%. 

Baca: Mahasiswa Asal Pati ini Lulus Cumlaude Setelah Berkali-kali Ditolak Ojek Online

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk akan menyalurkan Kredit sindikasi sebesar Rp 15 triliun-Rp 20 triliun hingga akhir tahun ini. Pinjaman sindikasi ini akan mengalir untuk sejumlah proyek infrastruktur.

Yang terbaru, Bank Mandiri berpartisipasi pada kredit sindikasi untuk PT Waskita Karya Tbk. Perusahaan BUMN ini mendapatkan kredit sindikasi sebesar Rp 5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi menyampaikan, pihaknya berkontribusi kredit senilai Rp 1,43 triliun dalam sindikasi ini.

Bank berlogo pita emas ini bertindak sebagai joint mandated lead arranger (JMLA) and bookrunner.

Ia melanjutkan, Bank Mandiri berkomitmen mendukung infrastruktur di segmen jalan tol. Terbukti dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol mencapai Rp 9,4 triliun hingga September 2017, atau tumbuh 12% secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra menuturkan, BCA ingin meningkatkan kredit sindikasi mencapai Rp 14,35 di akhir tahun ini. Dari total penyaluran kredit lewat sindikasi senilai Rp 8,35 triliun per September 2017. 

Kredit sindikasi ini mengalir untuk pinjaman infrastruktur. Bank berkode saham BBCA ini mematok oustanding kredit infrastruktur mencapai Rp 20 triliun di akhir tahun ini.  

Senior Vice President Corporate Banking BCA Yuli Melati Suryaningrum menambahkan, pihaknya mengincar sektor energi (power plant) dan jalan tol untuk kredit infrastruktur. 

"Sektor power plant dan jalan tol memiliki porsi hampir sekitar 30%," terang Yuli. BBCA memiliki sejumlah proyek infrastruktur. Misal BCA ikut patungan kredit senilai Rp 1,46 triliun untuk tol Jakarta-Cikampek Elevated II.

Adapun, kredit lain yang sudah ditandatangani yakni sindikasi proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek mencapai Rp 4 triliun melalui BCA dari total kredit sebesar Rp 19 triliun.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas