Pedagang Bakso Keliling, Para Pejuang Ekonomi Mikro
Adalah Midi, salah seorang pedagang bakso, menuturkan awal perjuangannya memulai usaha pada tahun 1992 lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Mereka pun menyelamatkan hidup orang banyak dengan cara menyajikan makanan bebas bahan pangan berbahaya. Mereka jugalah salah satu penggerak dan penyokong perekonomian bangsa.
Program Pedagang Tangguh
Midi, Joko, Paryadi adalah beberapa pedagang yang mendapat bantuan dari PT Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa melalui program pemberdayaan masyarakat yang digagas sejak tahun 2011.
Tahun ini adalah Program Pedagang Tangguh ke-6 dengan sasaran fokus yang sama yaitu para pedagang bakso. Penerima manfaat di tahun keenam kali ini berjumlah 50 pedagang bakso yang terdiri dari 30 pedagang di wilayah Jakarta Selatan dan 20 pedagang bakso di Surabaya.
Total mitra pedagang yang sudah dibina dari awal hingga kini sebanyak 350 orang. Inisiasi Pedagang Tangguh dilatarbelakangi oleh kepedulian dari Miwon dan Dompet Dhuafa terhadap kondisi para pedagang bakso skala mikro yang masih terbatas dalam aspek produksi, manajerial dan pemasaran.
Keterbatasan ini menjadikan mereka jauh tertinggal dan kalah kompetitif dibandingkan pedagang lainnya.Sementara, mereka adalah para pedagang hebat yang memiliki keahlian, kompetensi dan semangat besar untuk sukses.
PT. Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membantu menguatkan eksistensi para pedagang bakso agar tetap bertahan,mandiri, dan dipercaya publik. Ragam bantuan yang diberikan berupa penyaluran modal usaha (1 set gerobak dorong dan peralatan penunjang), penguatan kapasitas mitra serta pendampingan usaha regular selama satu tahun.
Penguatan kapasitas diimplementasikan melalui pelatihan – pelatihan yang dapat menambah pengayaan dan pemahaman mitra mengenai aspek keamanan pangan, strategi pengembangan wirausaha, pengelolaan keuangan dan penguatan kelembagaan lokal.
“Kami berharap para pedagang bakso dapat lebih mandiri secara finansial, sehingga para pedagang dapat memperbaiki taraf hidup keluarga sambil tetap menyajikan makanan sehat dan layak konsumsi yaitu makanan yang bebas boraks, formalin dan pewarna tekstil,” ujar Vice President Director PT. Miwon Indonesia, Mr. Lee Dong Won.
Peran Dompet Dhuafa dalam program ini adalah sebagai mitra pelaksana.Mulai dari seleksi pedagang, pengadaan perlengkapan usaha, hingga pendampingan intensif.
“Agar program tepat sasaran, kami memiliki prosedur terkait seleksi dan verifikasi mitra, melalui assessment yang komprehensif. Dengan terpilihnya mitra yang tepat, maka efektivitas dan keberhasilan program berupa kemandirian ekonomi dapat terwujud,” kata Ismail A. Said, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa.
Menurut Ismail, hal ini sudah lama dibuktikan dengan peningkatan omzet dan penambahan daya beli konsumen yang dialami oleh mitra pedagang yang sudah menerima bantuan program sebelumnya.