PT Dirgantara Bisa Jual Pesawat N219 Nurtanio Paling Cepat Tahun 2019
"Kami belum bisa ngasih harga tepatnya berapa, kami baru bisa jual mungkin 2019, " ujar Andi Alisjahbana
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat N219 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia bersama Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) diperkirakan baru dapat dijual secara komersial pada tahun 2019.
"Kami belum bisa ngasih harga tepatnya berapa, kami baru bisa jual mungkin 2019, " ujar Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana di Halim Perdana Kusuma, Jumat (10/11/2017).
Pesawat yang baru saja dinamai Laksamana Muda Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo oleh Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdana Kusuma tadi pagi ini harus melewati beberapa tahapan untuk dapat dipasarkan.
Andi menjelaskan, tahapan selanjutnya setelah diresmikan dan diberi nama oleh Presiden, pesawat N219 yang masih contoh ini harus dibuatkan dua pesawat untuk dilakukan uji coba penerbangan hingga mendapatkan sertifikat layak terbang.
"Dalam pengembangan pesawat terbang, kami enggak bisa bilang jadi lalu bisa terbang dan selesai, itu masih melalui satu proses sertifikasi. Sertifikasi ini akan menggunakan dua pesawat lalu diterbangkan macam-macam di tes, gunanya untuk menjamin pesawat ini aman untuk digunakan masyarakat," papar Andi.
Baca: Daihatsu Luncurkan Great New Xenia Custom Berkonsep Tough & Sporty
Baca: Order Online XMAX Dibuka Lagi Mulai Hari Ini Pukul 10.00 WIB
Baca: Apa Saja Ubahan Anyar di Suzuki New SX4 S-Cross yang Siang Ini Mengaspal di Indonesia?
Dalam uji coba penerbangan pesawat tersebut, kata Andi, diperlukan pilot yang berpengalaman dan mahir dalam mengendalikan pesawat untuk keamanan semua pihak, pilot dan masyarakat.
"Jadi tes macam-macam, satu demi satu mesti kita lakukan dan harus lolos, kalau sudah lolos, kalau ada masalah sedikit lebih panjang (proses sertifikasi), tapi kita harapkan 2018 akhir selesai," ujarnya.
Pesawat Nurtanio merupakan pesawat komuter dengan kategori CASR 23 yang memiliki kapasitas 19 penumpang, dimana pesawat ini dirancang untuk melayani operasional bandara perintis di wilayah-wilayah terpencil.