Krakatau Steel Kini Jualan Air, Berapa Potensi Pendapatannya?
"Proyek bendungannya sudah 96%, jadi sudah hampir selesai. Hanya saja terkait saluran distribusinya kami masih belum selesai."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kini punya lini bisnis baru sebagai sumber pendapatan sampingan bagi perseroan. Yakni jualan air bersih. KS tidak mau setengah-setengah mengembangkan bisnis airnya ini.
KS kini serius mengawal peningkatan kapasitas air di Danai Cipasauran, Banten, melalui anak perusahaan bernama PT Krakatau Tirta Industri.
Sesuai rencana awal, Krakatau Tirta Industri ingin menambah kapasitas debit air Danau Cipasauran sebesar 800 liter per detik. Kalau proses itu tuntas, kapasitas debit air Danau Cipasauran akan meningkat dari semula 1.800 liter per detik menjadi 2.600 liter per detik.
Krakatau Tirta Industri menargetkan proses penambahan kapasitas air rampung pada April 2018 mendatang.
"Proyek bendungannya sudah 96%, jadi sudah hampir selesai. Hanya saja terkait saluran distribusinya kami masih belum selesai," terang Vicky Muhammad, Senior Manager External Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kepada KONTAN, Jumat (10/11) pekan lalu.
Belum selesainya proyek saluran distribusi bukan karena perizinan lahan belum beres. Manajemen Krakatau Steel menjelaskan, saluran distribusi air Krakatau Tirta Industri berpapasan dengan aktivitas masyarakat sekitar proyek. Oleh karena itu mereka harus melakukan beberapa penyesuaian.
Baca: Jalan Tol Becakayu yang Baru Diresmikan Jokowi Akhirnya Benar-benar Dijual Waskita Karya
Baca: Baby Margareta Kenalan Pertama dengan Pacar Bulenya di Mal
Sejauh ini, belum ketahuan target pelanggan atas penambahan kapasitas debit air Danau Cipasauran. Yang terang, dari fasilitas yang sudah ada saja, Krakatau Tirta Industri sudah memasok air ke sejumlah perusahaan.
Antara lain, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Mitsubishi Chemical Indonesia, dan PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan antara Krakatau Steel dengan Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (Posco).
Krakatau Steel menargetkan kontribusi pendapatan US$ 9 juta hingga US$10 juta dari Krakatau Tirta Industri.
"Kawasan Krakatau Industri sendiri itu terdiri dari macam-macam, ada banyak industri di sana, itu juga kami supply," kata Vicky.
Kontribusi pendapatan dari Krakatau Tirta Industri masuk dalam kantong pendapatan non baja Krakatau Steel. Manajemen Krakatau Steel memperkirakan porsi pendapatan bisnis non baja tahun ini 20%-30% terhadap keseluruhan pendapatan.
Menurut catatan keuangan Krakatau Steel hingga 30 September 2017, penjualan baja tercatat US$ 889,2 juta atau setara dengan 85,58% terhadap total pendapatan neto US$ 1,04 miliar. Kontribusi pendapatan sisanya berasal dari real estat dan perhotelan, rekayasa dan konstruksi, jasa pengelolaan pelabuhan serta jasa lainnya.
Kalau mengacu pada kategori penyumbang pendapatan berdasarkan perusahaan, Krakatau Steel menyumbang lebih dari 50% pendapatan terhadap total pendapatan konsolidasi.
"Sisanya dari 11 anak perusahaan Krakatau Steel, termasuk di dalamnya Krakatau Tirta Industri," ujar Tambok P. S. Simanjuntak, Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dikutip Kontan, Minggu (12/11/2017).
Reporter: Mila Sari