BNI Akan Garap Bisnis Dana Pensiun Hingga ke Pasar Tradisional
Di BNI, jelasnya, salah satu layanan bisnis dana pensiun adalah Simponi. Saat ini BNI menguasai 27 persen bisnis DPLK.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dana pensiun kini menjadi salah satu bisnis masa depan bagi BNI.
Meskipun belum banyak kontribusinya bagi perusahaan, namun bisnis ini dianggap sangat prospektif.
"Prospeknya sangat besar di Indonesia, pasarnya masih cuku luas seperti laut biru," kata Pemimpin Unit Dana Pensiun & Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Saktimaya Murti di Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Sakti menjelaskan, pertumbuhan bisnis dana pensiun pun cukup besar.
Karena keuntungan bisnis masa depan ini, jelasnya, hampir sama dengan investasi lainnya, seperti membeli saham, surat utang, deposito bahkan menyimpan emas.
"Tidak ada ruginya orang menyimpan uang mereka di bank untuk masa depan dengan dana pensiun," jelasnya.
Di BNI, jelasnya, salah satu layanan bisnis dana pensiun adalah Simponi. Saat ini BNI menguasai 27 persen bisnis DPLK.
Saat ini BNI telah menangani dana pensiun simponi sekitar Rp 20 triliun lebih dengan rincian Rp 12 triliun untuk nasabah korporat, Rp 3,4 triliun perseorangan iuran pasti dan Rp 3,64 triliun untuk iuran perseorangan.
"Ke depannya kami terus melakukan sosialisasi hingga ke pasar-pasar tradisional, karena mereka adalah pasar yang besar bagi BNI. Seperti pedagang atau pengemudi online bisa diedukasi agar lebih memikirkan masa depan mereka juga," ujarnya.