Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pilkada Serentak Dorong Daya Beli Masyarakat yang Sedang Lesu

"Biasanya (dampaknya) langsung ke konsumsi masyarakat. Masyarakat punya daya beli yang meningkat sehingga mereka bisa belanja lagi."

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pilkada Serentak Dorong Daya Beli Masyarakat yang Sedang Lesu
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Acara diskusi Outlook Pasar Indonesia dan Kondisi Politik jelang Pemilu yang digelar PNB Paribas di Jakarta, Kamis (23/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan menghelat ajang pesta demokrasi Pilkada serentak di 171 daerah tahun depan.

Pilkada Serentak 2018 akan berlangsung di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Director and Head of Equity BNP Paribas, Aliyahdin Saugi menilai momentum Pilkada Serentak akan memberi dampak bagi perekonomian nasional, yakni mendorong terkereknya sektor konsumsi.

"Kalau dari penyelenggaraan Pilkada itu sebetulnya likuiditas menjadi meningkat. Biasanya (dampaknya) langsung ke konsumsi masyarakat. Masyarakat punya daya beli yang meningkat sehingga mereka bisa belanja lagi," ujar Aliyahdin saat acara diskusi Outlook Pasar Indonesia dan Kondisi Politik jelang Pemilu di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Lebih lanjut, Aliyahdin menambahkan, seiring dengan meningkatknya likuiditas, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terkerek naik hingga 0,1, atau 0,2 persen di kisaran 5,2 persen.

"Kalau sekarang 5,1 akhir tahun, mungkin impactnya bisa 5,2 atau 5,3 persen. Jadi growth-nya tambah," terang Aliyahdin.

Berita Rekomendasi

Baca: Pertamina Minta Pemerintah Naikkan Harga BBM

Namun, lebih lanjut, Aliyahdin menambahkan, momentum Pilkada dan pemilu biasanya positif tapi ada sentimen ke investor lokal biasanya mereka menunggu kepastian dulu dari hasil pemilu sebelumnya mengambil keputusan investasi.

Menurutnya hal tersebut bagus untuk menopang ekonomi. Hanya saja, adanya sentimen politik dalam negeri yang akan membuat volatilitas laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Kita harapkan IHSG masih bisa tumbuh 10% sesuai prospek pertumbuhan emiten," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas