Kemenhub Akan Bikin Penggolongan Bus Seperti Hotel Bintang 1 Sampai 5
"Perhitungannya dari sisi pelayanan, dari sisi fasilitas dari bus-bus itu kepada masyarakat itu demikian bagus," kata Budi.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan alasan demi meningkatkan minat masyarakat menggunakan bus, Kementerian Perhubungan akan mengelompokan bus seperti konsep yang diterapkan hotel.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menuturkan dengan konsep tersebut akan ada kelompok bus bintang satu hingga bintang lima.
"Kita ada klasifikasi sampai bintang 5. Masing-masing bintang itu ada indikatornya, bintang 1 seperti apa yang bintang 2 seperti,penilaian tertinggi adalah yang bintang 5," tutur Budi Setiyadi saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2017).
Budi Setiyadi menjabarkan pengklasifikasian tersebut berdasarkan pelayanan dan fasilitas yang dapat digunakan oleh penumpang.
"Perhitungannya dari sisi pelayanan, dari sisi fasilitas dari bus-bus itu kepada masyarakat itu demikian bagus," kata Budi.
Dengan adanya pengelompokan tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memilih bus yang akan digunakan.
Sehingga saat melakukan perjalanan jauh masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan masal dari pada kendaraan pribadi, khususnya motor yang dinilai kurang aman untuk keselamatan masyarakat.
"Jadi kita harapkan masyarakat ini yang tadinya banyak menggunakan angkutan pribadi, sepeda motor, kita ingin ajak ayo beralihlah ke bus," kata Budi.
Baca: KPK Akan Buka-bukaan Siapa Saja yang Selama Ini Menikmati Uang Harap Proyek e-KTP
Kemudian untuk perusahaan otobus (PO) diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas agar mendapatkan tingkat klasifikasi yang tinggi.
Untuk penggolongan bus Kemenhub akan menggandeng perusahaan marketing Markplus dan program tersebut rencananya direalisasikan setelah musim natal dan tahun baru.
"Jadi kita bekerjasama dengan markplus untuk memberikan semacam penilaian perusahaan-perusahaan PO bus ini, saya kira nanti dalam waktu dekat setelah nataru saya akan coba," kata Budi Setyadi.