Perlu Perubahaan Strategi Pemasaran di Era Digital Ini
Saat ini pola-pola tradisional strategi komunikasi pemasaran yang telah teruji dalam kurun waktu puluhan tahun sudah tidak relevan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pola-pola strategi komunikasi pemasaran konvensional dalam bidang pemasaran yang semula dapat diandalkan mulai kehilangan daya dorongnya.
Strategi komunikasi pemasaran konvensial ternyata kurang mampu menjawab permasalahan yang timbul pada era teknologi informasi dan komunikasi.
"Di era digital merubah segalanya dalam hal strategi komunikasi pemasaran," kata pengajar pada Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia, Sunarto Prayitno saat bedah buku Marketing Mix di Lab Humas-Kampus Moestopo Jakarta belum lama ini.
Saat ini pola-pola tradisional strategi komunikasi pemasaran yang telah teruji dalam kurun waktu puluhan tahun sudah tidak relevan.
Baca: Pelaku UKM Masih Awam Terkait Digitalisasi Hingga Menghambat Pertumbuhan Startup
Strategi komunikasi pemasaran konvensional, yakni dua jenis soft-sell dan hard-sell sudah mengalami perkembangan.
Integrated Marketing Communication sebagai jawaban atas pembaruan soft-sell meliputi aktivitas Corporate Social Responsibility (Public Relations), advertising, interactive marketing, experiential Marketing, dan word-of-mouth Marketing.
"Hard-Sell meliputi aktivitas packaging, merchandising, sales promotion, direct marketing dan personal selling," kata Sunarto.