Kementerian ESDM Akan Pelajari Laporan BPK soal 142 Proyek EBT yang Mangkrak
dari tahun 2011 hingga 2017 terdapat 142 proyek mangkrak dari 708 proyek pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat dari tahun 2011 hingga 2017 terdapat 142 proyek mangkrak dari 708 proyek pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Saat dimintai tanggapan mengenai proyek mangkrak tersebut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar enggan berkomentar banyak.
Arcandra mengaku belum membaca detail mengenai laporan BPK tersebut.
"Menyangkut temuan BPK mengenai adanya proyek EBT yang mangkrak, saya belum baca detailnya ya, saya belum pelajari, mohon maaf," ungkap Arcandra saat ditemui usai acara Pertamina Energy Forum, di Hotel Rafles, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).
Arcandra pun meminta waktu terlebih dulu untuk mempelajari lebih detail mengenai laporan BPK tersebut.
Ia juga akan memperdalam data-data mulai tahun 2011 hingga 2017 guna mencarikan solusi mengenai proyek mangkrak tersebut.
"Untuk itu beri kita waktu untuk mempelajarinya apapun data di belakang sebelum ini kan menjadi pelajaran yang berharga bagi kita agar kedepannya hal-hal seperti ini bisa kita carikan solusi terbaiknya ya," ujar Arcandra.
Adapun 708 proyek EBT pembangkit listrik dari EBT memiliki kapasitas mencapai 48,03 MW atau senilai Rp 3,155 triliun.
Sedangkan yang baru diserahterimakan kepada pemerintah dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) baru mencapai 566 proyek dengan kapasitas 20,13 MW senilai Rp 1,98 triliun.
Dengan selisih tersebut, Indonesia merugi Rp 1,17 triliun dengan besaran kapasitas listrik 27,9 MW.