Tokoh Papua Ungkap Harga BBM Masih Tinggi di Papua, Ini Reaksi Pertamina dan Tantangan dari Jokowi
Tokoh agama di Papua, John Djonga menyebut bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi di sejumlah wilayah Papua terjadi di pengecer.
Editor: Hasanudin Aco
Respon Presiden
Sementara, Presiden Joko Widodo mengaku tidak mendapatkan laporan dari Pertamina jika pelaksanaan program BBM satu harga di Provinsi Papua tidak berjalan dengan baik.
"Pertamina sudah saya perintahkan (mengawasi program BBM satu harga). Tapi dari Pertamina sendiri enggak ada informasi mengenai itu (ketidakstabilan harga BBM)," ujar Presiden Jokowi di sela blusukan di proyek Bandara Nabire, Papua, Rabu (20/12/2017).
Oleh sebab itu, Jokowi pun meminta siapa saja yang mengetahui bahwa program BBM satu harga di Papua tidak berjalan baik, untuk melapor kepadanya.
"Kalau ada, tolong (dilaporkan) atau dicek di lapangan sajalah di mana. Akan kami perbaiki. Kalau dapat, laporkan di mana, itu yang saya kejar," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi melanjutkan, program BBM satu harga sebenarnya tidak hanya diberlakukan di Papua saja. Namun, program itu juga di berjalan di sejumlah provinsi lain yang akseptabilitasnya sulit, misalnya di Kalimantan Utara dan Maluku Utara.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta publik harap maklum jika dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal.
"Biasalah dalam awal-awal sebuah program. Karena ini ada di banyak tempat, tidak hanya di Papua saja. Memang perlu monitoring, kontrol yang kuat sehingga kalau dapat laporan di mana ya itu yang saya kejar," ujar Jokowi.
Penulis: Ihsanuddin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tokoh Papua: BBM Mahal di Pengecer, Langka di Penyalur Resmi