JICT: Volume Peti Kemas Naik Signifikan Saat Awal Tahun dan Jelang Imlek
JICT terus berkoordinasi dengan MTI agar secepatnya melakukan perbaikan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menyatakan bahwa layanan bongkar muat dan arus barang di terminal Tanjung Priok segera berjalan normal.
Perlambatan yang saat ini terjadi hanya bersifat sementara, karena sejak akhir 2017 hingga menjelang Imlek 2018 ini volume petikemas di terminal JICT meningkat signifikan.
Di akhir tahun biasanya volume selalu meningkat, trennya seperti itu dari tahun ke tahun.
"Namun hal ini terlihat jadi luar biasa karena terjadi bersamaan dengan adanya pergantian pekerja supplier rubber tired gantry crane (RTGC) di terminal JICT kepada PT Multi Tally Indonesia (MTI) mulai 1 Januari 2018," ujar Riza Erivan Wakil Direktur Utama JICT di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Pergantian supplier operator RTGC merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan.
"Penetapan MTI juga telah melalui proses lelang terbuka dan sesuai standar kerja di JICT," ujar Riza.
Kepada para pelanggan Riza mohon maaf jika masih terjadi sedikit perlambatan dalam layanan di JICT karena adaptasi vendor baru.
Menurut Riza, JICT telah beberapa kali melakukan pergantian supplier RTGC.
Diawal pergantian, vendor yang baru biasanya cenderung melakukan penyesuaian dengan sistem dan ritme kerja di JICT.
"Perubahan vendor ini tak lain untuk meningkatkan kualitas layanan JICT agar memberikan manfaat yang optimal kepada pelanggan," kata Riza.
Riza menegaskan, JICT terus berkoordinasi dengan MTI agar secepatnya melakukan perbaikan dan adapatasi, sehingga kualitas layanan terus meningkat.
JICT percaya bahwa MTI sebagai perusahaan jasa outsourcing juga akan terus meningkatkan kualitasnya.
"Pemilihan MTI telah melalui proses yang matang dan mempertimbangkan banyak hal. Kami yakin bahwa layanan kepada pelanggan akan secepatnya berjalan normal kembali," tegas Riza.