Pemerintah AS Shutdwon, Gubernur BI: Dampaknya Minim untuk Indonesia
Pemerintah Amerika Serikat pada Sabtu (20/1/2018) resmi berada dalam kondisi penghentian layanan pemerintahan atau shutdown.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat pada Sabtu (20/1/2018) resmi berada dalam kondisi penghentian layanan pemerintahan atau shutdown.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, memastikan penghentian sementara layanan Pemerintah AS tidak mempengaruhi perekonomian Indonesia.
“Dampaknya untuk Indonesia bisa dikatakan minim sekali karena juga kaalau shutdown bukan berarti seluruh institusi shutdown,” ungkap Agus saat jumpa pers Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang pertama di tahun 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Dalam rapat tersebut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah.
Baca: Pegawai di Jakarta Butuh 99 Tahun Agar Bisa Mencicil Mobil Mewah Ketua DPR Bambang Soesatyo?
Agus menambahkan, pengehentian sementara layanan AS bukanlah kali pertama, dan jika pun ada dampaknya pasti akan positif bagi Indonesia.
“Shutdown di Amerika ini bukan yg pertama kali dan kami melihat dampaknya temporer, dampaknya kepada Indonesia positif,” jelas Agus.
Dirinya juga menilai penghentian sementara layanan tersebut, bukan berarti berhentinya semua institusi pemerintah di AS, melainkan masih di tingkat federal.
“Karena kalau shutdown juga bukan berarti seluruh institusinya berhenti, tapi hanya sebagian dan itu di tingkat federal,” pungkas Agus.