Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chatib Basri Jelaskan Alasan Sri Mulyani Layak Mendapatkan Predikat Menteri Keuangan Terbaik Dunia

Mengapa? Banyak studi yang menunjukkan bahwa salah satu pilar utama stabilitas makroekonomi Indonesia adalah stabilitas fiskal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Chatib Basri Jelaskan Alasan Sri Mulyani Layak Mendapatkan Predikat  Menteri Keuangan Terbaik Dunia
TRIBUNNEWS.COM
Sri Mulyani 

Oleh: Muhamad Chatib Basri
Ekonom, Menteri Keuangan periode 2013-2014

TRIBUNNEWS.COM - Ketika mendengar bahwa Sri Mulyani mendapat penghargaan sebagai Menteri terbaik dunia di World Development Summit di Dubai, saya tak terlalu terkejut. Bahkan mungkin, menurut saya, penghargaan ini agak terlambat. Seharusnya ia memperoleh predikat itu sejak beberapa tahun lalu.

Mengapa? Banyak studi yang menunjukkan bahwa salah satu pilar utama stabilitas makroekonomi Indonesia adalah stabilitas fiskal.

Ketika Sri Mulyani kembali ke Indonesia untuk menjadi Menteri Keuangan pada tahun 2016, ia memastikan bahwa kebijakan fiskal kita kredibel. Secara berani ia memotong anggaran sekitar Rp140 triliun, untuk memastikan bahwa anggaran pemerintah realistis, kredibel dan memberikan fondasi yang kokoh bagi struktur ekonomi Indonesia.

smindrawati
Hari ini saya berada di Dubai, Uni Emirat Arab untuk menghadiri acara World Government Summit. Dalam kesempatan ini pula, saya menerima Penghargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) yang diserahkan oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum. Penghargaan ini saya dedikasikan kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dan 257 juta rakyat Indonesia serta 78.164 jajaran Kementerian Keuangan yang telah bekerja keras untuk mengelola keuangan negara dengan integritas dan komitmen tinggi untuk menuju bangsa Indonesia yang bermartabat, adil dan makmur. Berbagai upaya reformasi kebijakan telah dicanangkan di Kementerian Keuangan, bertujuan untuk mendorong kebijakan fiskal menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Reformasi birokasi di Kementerian Keuangan juga sudah membuahkan banyak hasil. Penghargaan Menteri Terbaik ini merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari semua negara di dunia setiap tahunnya dan mulai diberikan pada tahun 2016. Proses seleksi dan penentuan pemenangnya dilakukan oleh lembaga independen Ernst & Young dan diselenggarakan oleh World Government Summit. World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan di Dubai, UAE, dan melibatkan segenap pemimpin pemerintahan dari seluruh dunia dalam suatu forum dialog global tentang proses pemerintahan dan kebijakan publik serta kaitannya dengan teknologi, inovasi, dan topik lain. Forum ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pejabat pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta untuk melihat tren masa depan dan implikasinya bagi kemanusiaan. World Government Summit dihadiri lebih dari oleh lebih dari 4000 peserta dan 90 pembicara dari 150 negara dan lembaga internasional. Dubai, 11 Februari 2018
instagram.com/smindrawati

Tentu tak semua setuju. Kebijakan ini dianggap procyclical, tidak mendorong pertumbuhan. Padahal dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, yang harus dilakukan adalah ekspansi fiskal.

Kritik ini tentu saja ada benarnya. Namun jangan dilupakan, sebelum ekspansi fiskal dapat dilakukan, harus dipastikan dulu, bahwa anggaran pemerintah berkelanjutan (sustainable). Bila tidak, itu akan membahayakan perekonomian.

Kita belajar dari pengalaman Brazil, bagaimana defisit anggaran yang tak terjaga mengakibatkan perekonomian Brazil terpuruk, terutama setelah Taper Tantrum 2013.

BERITA REKOMENDASI

Kita juga belajar dari pengalaman Yunani, bahwa defisit anggaran yang dibiayai oleh utang yang terlalu besar membawa perekonomian mereka kedalam krisis.

Selain itu, tentu kita harus mencatat: bahwa defisit anggaran di Indonesia yang meningkat tajam tahun 2015-2016, lebih disebabkan oleh rendahnya realisasi penerimaan pajak, akibat target pajak yang terlalu tinggi. Dan ini menggoyahkan kepercayaan orang kepada fondasi makroekonomi kita.

Sri Mulyani mengembalikan keberhati-hatian fiskal (fiscal prudence).

Saya ingat, dalam sebuah diskusi informal dengan Sri Mulyani, saya mengatakan beruntung sekali langkah itu diambil sebelum Trump menjalankan kebijakan pemotongan pajaknya dan sebelum the Fed merencanakan untuk mempercepat kenaikan bunga. Bila tidak, kekuatiran akan fiskal yang tak kredibel akan mendorong arus modal keluar jauh lebih besar dibanding beberapa waktu lalu.

Tentu kita harus mencatat: ke depan kebijakan fiskal harus bergerak lebih dari sekedar penopang stabilitas makro, itu harus menjadi instrumen countercyclical dalam perekonomian. Namun ia membutuhkan tahapan.


Kita sudah mulai melihat arah itu sekarang. Pertumbuhan ekonomi 2018 berpeluang untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2017. Fondasi makro yang baik membantu hal ini.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas