Pemerintah Tawarkan Sukuk Ritel Seri SR-010, Imbal Hasilnya 5,9 Persen
Sukuk ritel ini ditawarkan dengan imbal hasil 5,9 persen per tahun dengan minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimum Rp 5 miliar.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah secara resmi membuka masa penawaran Sukuk Negara Ritel seri SR-010 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Masa penawaran akan dimulai pada 23 Februari hingga 16 Maret 2018 dan diterbitkan dengan akad Ijarah Asset to be Leased dan sudah mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sukuk ritel ini ditawarkan dengan imbal hasil 5,9 persen per tahun dengan minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimum Rp 5 miliar.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman optimistis, imbal hasil sukuk ritel ini bisa cukup kompetitif dengan melihat kondisi pasar sekunder.
“Kami harap imbal hasilnya masih kompetitif," kata Luky di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2018).
Baca: Demi Manjakan Penumpang, PT SAN Putra Sejahtera Fokus Operasikan Bus-bus Buatan Pabrikan Eropa
Untuk memasarkan sukuk ritel ini Pemerintah telah menunjuk 22 agen penjual.
Yakni, Citibank, Bank BRI Syariah, BCA, Bank Commomwealth, Bank Danamon, Bank DBS, Bank HSBC, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, Bank Mega, Bank Muamalat, BNI, Bank OCBC, Bank Panin, Bank Permata, BRI, Bank Syariah Mandiri, BTN, Bank CIMB Niaga, MNC Bank, PT Trimegah Sekuritas Indonesia dan Standard Chartered Bank.
“Penerbitan sukuk ritel ini juga sebagai diversifikasi instrumen pembiaayaan di APBN 2018,” tukas dia.