PT SIER Dapat penjaminan Bisnis Senilai Rp 500 Miliar
“Nilai penjaminan yang diberikan kepada Askrindo sebesar Rp 500 miliar dengan waktu jatuh tempo selama enam bulan,” ujar Dwi Agus.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan pengelola kawasan industri, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) biasa dikenal dengan sebutan PT SIER, mendapat dukungan penjaminan bisnis dan general insurance senilai Rp 500 miliar dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).
Dukungan penjaminan bisnis dan general insurance itu dituangkap dalam sebuah Nota Kesepahaman antara kedua BUMN yang diwakili Direktur Operasional Komersil Askrindo Dwi Agus Sumarsono dan Plt. Direktur Utama PT SIER, Fattah Hidayat, di The Hills Resto, Semarang, Kamis (22/2/2018) .
Dwi Agus mengatakan, kerjasama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman ini mencakup Jaminan Asuransi Umum atas aset yang dimiliki PT SIER, Surety Bond, Kontra Bank Garansi, Customs Bond serta Asuransi Kredit Bank.
“Nilai penjaminan yang diberikan kepada Askrindo sebesar Rp 500 miliar dengan waktu jatuh tempo selama enam bulan,” ujar Dwi Agus.
Dwi Agus menambahkan, sebagai pengelola kawasan industri dan pergudangan, PT SIER memiliki beberapa macam mitra bisnis. Antara lain PT Waskita Karya (Persero) dan PT Dok Perkapalan (Persero).
Baca: Tiga Unit Bus Maxi Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 Diluncurkan untuk Layani Trayek Sumatera
Baca: Banyak Dipakai di Sektor Konstruksi: New Generation Ranger FM 260 JD, Truk Paling Laris Hino di 2017
“Jadi, apabila PT SIER mempunyai kontrak bisnis dengan mitranya, Askrindo dapat menjamin pemenuhan kontrak kerja dalam bentuk surety bond,” ujarnya.
Askrindo juga akan menawarkan produk asuransi umum berupa asuransi kebakaran serta asuransi pergudangan kepada PT SIER dan mitra mitranya yang berada dalam kawasan pergudangan tersebut.
Dwi Agus juga menjabarkan, Askrindo menargetkan premi untuk suretyship mencapai kurang lebih Rp.600Milyar pertahun.
“Dari target tersebut, Askrindo menggali potensi bisnis dengan PT SIER serta mitra mitranya yang mencapai kurang lebih Rp 50 miliar,” ujarnya.