Horee! Reni Kini Bisa Transfer Duit Dari Singapura ke Magetan Lewat HP-nya
Ya, wanita asal Magetan tersebut adalah salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) yang mengadu nasib ke Singapura.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Reni Haryati terlihat semringah, ia habis mengirim uang ke adiknya, Rinawati, di Magetan (Jawa Timur) melalui handphone-nya di Kedutaan Besar RI untuk Singapura, Minggu (11/3/2018).
Ya, wanita asal Magetan tersebut adalah salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) yang mengadu nasib ke Singapura.
Selama ini untuk mengirim uang hasil kerjanya ke orang tua atau adiknya, ia harus naik bus terlebih dahulu ke Lucky Plaza di kawasan Orchad Road dari kediaman sang majikan, di Sommerset.
Ia juga harus berhitung, biaya yang dikeluarkan untuk mengirim uang ke Indonesia, cukup mahal yaitu lebih dari 8 dolar Singapura (sekitar Rp 80.000), sekali kirim. Belum ongkos bus bolak-balik sekitar 3 dolar Singapura (sekitar Rp 30.000).
Jadi ia mesti merogoh kocek tambahan sebesar lebih dari Rp 110.000 duit hasil jerih payahnya hanya hanya untuk sekali mentransfer uang ke Indonesia.
Sebenarnya gadis ini tak mempermasalahkan biaya tambahan itu.
Namun Reni juga mesti menunggu waktu yang tepat agar bisa mengirimkan uang tersebut. Dia mesti meminta izin ke majikan, dan mendapat izin dari Majikan merupakan 'barang mewah' baginya.
"Kalau kebetulan pas hari libur gak masalah keluar rumah, tapi kalau pas hari kerja ada kebutuhan mendesak, akan sulit minta izin ke majikan," kata Reni.
Nah, setelah mendengar ada program BNI yaitu Mobile Remittance (MoRe), Reni memberanikan diri untuk ikut mengunduh aplikasi tersebut dan mencoba mengirimkan sejumlah uang ke adiknya di Magetan. Ternyata dalam waktu tidak lama, uang yang transfer ke keluarganya sudah sampai ke rekening sang adik.
Karena dianggap efisien, maka kini Reni pun menjadi 'pelanggan' dan hingga sekarang sudah top up sebanyak enam kali. Menurutnya, biaya transfer di MoRe yaitu 5 Dolar Singapura pun tergolong paling murah, dan ia bisa menghemat 6 dolar (Rp 60.000) sekali mengirim dan tak perlu minta izin ke sang majikan lagi dan bisa mentransfer kapan saja.
Karena masih menanggung biaya keluarga, maka ia selalu mencari cara transfer yang cukup mudah dan murah. BNI MoRe menurutnya merupakan yang paling efisien.
Reni hanyalah satu dari 150.789 jiwa PMI yang mengadu nasib di Singapura dan mencari cara pengiriman uang yang paling mudah dan murah.
Program ini dianggap menjadi salah satu jawaban bagi para PMI yang ada di luar negeri. Khusus di Singapura saja, tercatat total transaksi remitansi pada 2017 lalu sebesar Rp 29,46 triliun.
Karena potensinya cukup besar, BNI pun mengincar PMI dengan terus mengeluarkan program-program untuk mempermudah mereka bertransaksi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.