Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Tekan Defisit Perdagangan dengan China

Pemerintah terus berupaya menekan defisit neraca perdagangan dengan China, salah satunya dengan mengikuti pameran dagang China

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pemerintah Tekan Defisit Perdagangan dengan China
TRIBUNNEWS.COM/SYAHRIZAL
Pemerintah mengikuti ajang pameran dagang terbesar di China. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah terus berupaya menekan defisit neraca perdagangan dengan China, salah satunya dengan mengikuti pameran dagang China International Import Expo (CIIE) 2018 di Shanghai.

Pameran dagang terbesar di negeri tirai bambu tersebut akan diikuti lebih dari 200 negara. 

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda Imbang Jaya mengaku, melalui ajang tersebut bisa menjadi salah satu upaya dalam menekan defisit nercara perdagangan.

Masalahnya, di sepanjang tahun lalu, kata Arlinda, secara keseluruhan pemerintah mengalami defisit 12 miliar dolar AS terhadap China, sementara untuk nonmigas sekitar 14 miliar dolar AS. 

Baca: Jatuh Akibat Jalan Berlubang, Kepala Ngadiman Pecah Terlindas Truk di Cengkareng

“Secara angka secara keseluruhan kita defisit 12 miliar dolar AS, Tapi kalau nonmigas kita defisit sekitar 14 milar dolar AS. Ini peluang yang bagus untuk bisa mengurangi defisit tersebut,” jelas Arlinda saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (13/3/2018). 

Berita Rekomendasi

Namun demikian, Arlinda masih enggan menyebut berapa target nilai transaksi selama pameran yang berlangsung pada 5 - 10 November 2018 tersebut.

Dia menjelaskan, nantinya pameran tersebut bentuknya business to business (B2B) dan business to consumer (B2C). Berbagai produk unggulan Indonesia, baik dari hasil pertanian, makanan dan minuman, hingga pariwisata akan dipamerkan di area seluas 1.000 meter persegi ditambah dengan area paviliun.   

"Kita belum tentukan, tapi pokoknya sebanyak mungkin, karena bentuknya itu B2B, dan B2C,” ucap Arlinda. 

Di ajang pameran tersebut, Kementerian Perdagangan juga menggandeng Kamar Dagang dan industri (Kadin) dan para pelaku UMKM. Arlinda pun memastikan, tempat pameran tersebut strategis. 

“Ada sekitar 150 ribu buyer yang hadir, pokoknya kita akan tampilkan stan terbaik,” tukas Arlinda. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas