KTNA: Impor Beras oleh Pemerintah Ganggu Harga Beras di Dalam Negeri
"Sebaiknya jangan impor lagi karena sedang panen raya. Pasti banyak penolakan kalau diadakan rapat terbatas," ujar Winarno
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemdag) dikabarkan memperpanjangan waktu pengiriman impor beras sebanyak 20.000 ton kepada Bulog.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir berpendapat, dengan adanya impor beras ini maka nanti harga beras dalam negeri akan terganggu. Pasalnya, Winarno bilang, beberapa daerah saat ini sedang mengalami panen raya.
Melihat kondisi saat ini, Winarno meminta supaya impor tidak dilanjutkan. "Sebaiknya jangan impor lagi karena sedang panen raya. Pasti banyak penolakan kalau diadakan rapat terbatas," ujar Winarno, kepada Kontan.co.id, Rabu (14/3/2018).
Baca: Bulan Depan Sopir Taksi Online yang Langgar Aturan Akan Ditilang
Baca: Ada yang Tahu Berapa Usia Sebenarnya Artis Roro Fitria? Ini Jawabannya Berdasar Dokumen Akte Lahir
Menurutnya harga beras sudah mulai berangsut menurun sejak Februari. Bahkan, menurutnya, Saat ini harga gabah kering panen (GKP) sudah mencapai Rp 4.000 - Rp 4.400 per kg.
Winarno mengatakan, harga di setiap wilayah memang bervariasi. Selain memperpanjang impor hingga Juni, Kemdag pun tengah memproses izin bagi Bulog untuk memenuhi sisa kuota impor Bulog sebesar 500.000 ton.
Menyikapi hal ini, Winarno pun mengatakan belum ada keputusan yang diambil lewat rapat koordinasi terbatas (Rakortas). Menurutnya keputusan tersebut harus diambil lewat Rakortas supaya alasan dilakukan impor lebih jelas.