Tentang Indikasi Penggunaan Robot di Proses Registrasi Kartu Prabayar Belum Banyak Diketahui
Ada dugaan penggunaan mesin atau robot oleh operator yang bahkan belum banyak diketahui oleh banyak pihak.
Editor: Choirul Arifin
Taufik Hasan, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bidang Kebijakan Publik malahan menyangsikan dokumen tersebut.
Menurutnya, masalah mendaftarkan empat sampai lima nomor menggunakan satu NIK hanya dalam satu detik memerlukan konfirmasi, apakah dari dari satu sumber IP address dan username yang sama.
"Karena bisa saja pada saat yang sama beberapa pelanggan mendaftarkan, misal dekat - dekat deadline pendaftaran," ujarnya saat dihubungi KONTAN.co.id.
Baca: Fredrich Konsumsi Obat Jantung Berharga Belasan Juta Rupiah
Baca: Gerindra Akan Libatkan Prabowo untuk Genjot Elektabilitas Sudrajat-Akhmad Syaikhu
Selain itu, menurut dia, operator juga bisa melakukan secara 'batch' ketika ada masa kegagalan dan mengurangi tumpukan 'backlog'.
Yang jelas, lanjutnya, penggunaan satu NIK untuk mendaftarkan banyak nomor bukanlah sesuatu yang dilarang, misalkan untuk korporasi atau pengguna pribadi yang memiliki banyak nomor.
Dalam dokumen Ditjen Dukcapil, terlampir pula tangkapan layar (screenshot) operator telekomunikasi yang diduga menggunakan robot atau mesin, yakni Indosat di mana instansi ini mampu mendaftarkan hingga lima nomor menggunakan satu NIK hanya dalam satu detik.
KONTAN.co.id pun sempat melakukan konfirmasi ke perusahaan telekomunikasi yang identik dengan warna kuning tersebut. Namun, Joy Wahyudi, Direktur Utama Indosat Ooredoo justru menilai kebocoran yang terjadi murni merupakan ulah penjaga toko dan kebiasaan pelanggan.
Dia pun lantas mengimbau pelanggan agar melakukan registrasi secara mandiri dan tidak mempercayakan proses registrasi kartu kepada orang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.