BRI Blokir Kartu ATM untuk Amankan Dana Nasabah
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 33 nasabah BRI di Kediri kehilangan sebagian uang di rekening mereka dengan total kerugian sebesar Rp 145 juta.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memblokir kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang diduga menjadi korban pencurian data melalui ATM atau skimming. Langkah tersebut dilakukan perseroan guna melindungi dana nasabah yang terindikasi skimming.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 33 nasabah BRI di Kediri kehilangan sebagian uang di rekening mereka dengan total kerugian sebesar Rp 145 juta.
Pihak BRI menyatakan sudah mengganti dana nasabah yang hilang tersebut.
Sekretaris Perusahaan Bambang Tribaroto menjelaskan, pemblokiran kartu ATM ini sebagai upaya preventif agar kejadian serupa tidak meluas. Untuk itu, bagi nasabah yang kartu debetnya diblokir, diminta untuk mengganti kartu ATM yang baru di kantor cabang BRI terdekat. Sebelumnya, perseroan juga sudah melalkukan sosialisasi kepada nasabah melalui pesan singkat atau sms.
“Ini upaya preventif Bank BRI untuk mengamankan dana nasabah dan proses penggantian kartu bagi kartu nasabah yang diduga terindikasi skimming,” kata Bambang saat dihubungi Tribunnews.com, Senin petang (26/3/2018) di Jakarta.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, kartu debit yang diblokir BRI ini sekitar 1.000 kartu yang terdiri dari Simpedes dan Britama yang masih menggunakan pita magnetik. Nantinya, kartu debet baru bakal menerapkan teknologi cip. Ada pun, proses pergantian kartu ini tidak akan dikenakan biaya. Untuk proses pergantian kartu juga tidak ada tenggat waktu yang ditentukan.
“Tidak ada batasan sampai kapan, nasabah (yang menerima SMS) harus segera untuk mengganti kartu,” kata dia.
Sekadar catatan, untuk mempercepat mgrasi kartu, di akhir pekan lalu, unit kerja Bank BRI tetap buka untuk melayani kebutuhan penggantian kartu nasabah. Jika antrean penggantian terus berlanjut, kata Bambang, unit kerja Bank BRI juga akan kembali dibuka di akhir pekan.
Baca: PO Gunung Harta Belanja 6 Bus Maxi Scania dan Mercedes-Benz untuk Remajakan 3 Trayek Bus Malam
Baca: Kalau Rupiah Terus Loyo, Siap-siap Harga Jual Mobil Akan Naik
Sebelumnya diberitakan, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, di tahun tahun ini proses migrasi kartu ke cip bisa mencapai 30 persen dari sekitar 52 juta nasabah BRI.
“Kita harus percepat itu, BRI sudah putuskan akan segera untuk migrasi ke cip,” kata Indra saat acara media gathering di Intercontinental Hotel, Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2018).
Namun demikian, Indra menjelaskan, seiring besarnya jumlah nasabah BRI secara keseluruhan, proses migrasi kartu ke cip bakal diprioritaskan bagi yang sifatnya tabungan, karena rata-rata masih menggunakan pita magnetik.
“Kita akan gantikan, target kita 30 persen di tahun ini,” imbuh Indra.