Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Ideal Dinilai Mendorong Pencapaian Target Swasembada Susu Nasional

Penetapan standar harga ideal di tingkat peternak tersebut dianggap mampu membawa pada pemenuhan pencapaian target swasembada susu nasional.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Harga Ideal Dinilai Mendorong Pencapaian Target Swasembada Susu Nasional
Warta Kota/Nur Ichsan
Proses pemerahan susu sapi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Barat, Rabu (3/7/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mengusulkan harga susu segar yang paling ideal berada di kisaran Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per liter.

Penetapan standar harga ideal di tingkat peternak tersebut dianggap mampu membawa pada pemenuhan pencapaian target swasembada susu nasional.

"Untuk mencapai target swasembada susu nasional, diperlukan standar harga susu yang ideal dan menguntungkan bagi peternak sapi perah lokal," kata Ketua APSPI Agus Warsito, dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (17/4/2018).

Jika pemerintah bisa mendorong Industri Pengolahan Susu (IPS) dan peternak sapi perah lokal bersepakat di angka ideal tersebut, biaya pemeliharaan dan pakan akan terpenuhi dengan baik.

Bahkan, peternak masih memungkinkan memiliki marjin keuntungan untuk hidup sejahtera.

"Setidaknya bisa membuat peternak melakukan pengembangan peternakan dan menabung untuk mengangsur bibit sapi perah unggul," ujar Agus.

Saat ini, harga jual susu segar di tingkat peternak lokal hanya berkisar di angka Rp4.500-5.000 per liter.

BERITA TERKAIT

Angka ini terlalu rendah, sehingga peternak tak mampu menutup biaya operasional yang layak untuk menghasilkan susu berkualitas.

"Akibatnya, peternak terus merugi dan tidak memiliki posisi tawar yang bagus terhadap IPS (Industri Pengolahan Susu)," kata dia.

Apalagi, mayoritas peternak sapi perah di Indonesia merupakan peternak sambilan.

Harga rendah dan pendapatan yang tak bisa diandalkan, membuat mereka kesulitan mengembangkan pengelolaan peternakan menjadi lebih profesional.

"Kalau selamanya cuma mengandalkan produksi peternak sambilan, sampai kapanpun swasembada susu nasional tak akan tercapai," ujar Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas