Pertimbangan Dirut Pertamina Dicopot, Kelangkaan BBM Hingga Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan
Elia Massa Manik diberhentikan menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di masa jabatannya yang baru 13 bulan sejak Maret 2017 lalu
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elia Massa Manik diberhentikan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di masa jabatannya yang baru 13 bulan sejak Maret 2017 lalu.
Pemberhentian tersebut berlaku mulai hari ini, Jumat (20/5/2018) sesuai dengan Surat Keputusan 39 yang dikeluarkan Menteri Badan Usaha Dan Milik Negara (BUMN).
Selain karena faktor holding migas, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno memaparkan pencopotan juga dikarenakan rangkaian permasalahan yang terjadi pada perusahaan berplat merah itu.
Permasalahan tersebut mulai dari sempat terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.
"Kondisi yang disampaikan itu nomor satu holding migas, nomor dua kemudian kelangkaan BBM, kemudian kilang," ungkap Fajar Harry saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Fajar Harry menjelaskan keputusan adanya pergantian ini berdasarkan keputusan komisaris yang mempertimbangkan kondisi perusahaan.
"Komisaris memberi pertimbangan, saya kira itu," tutur Fajar Harry.
Selain Elia Massa Manik, Kementerian BUMN juga melakukan perombakan sejumlah direksi seperti Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Pertamina.
Kemudian Direktur Pengolahan yang sebelumnya dijabat Toharso juga digantikan oleh Budi Santoso Syarif. Muchamad Iskandar yang kemarin menjabat sebagai Direktur Marketing Korporasi digantikan oleh Basuki Trikora Putra.
Direktur Manajemen Aset yang sebelumnya dijabat M Haryo Junianto digantikan oleh
Dwi Daryoto. Direktur Mega Proyek Ardhy N. Mokobombang juga dicopot dan digantikan oleh Heru Setiawan.
Kemudian jajaran baru berikutnya adalah Gandhi Sriwidjojo yang menjabat sebagai Supplychain Infrastruktur Logistik dan Direktur Marketing Ritel diemban oleh Masud Hamid.