Rumah123 Terapkan Teknologi Biometric Untuk Lihat Perilaku Konsumen Memilih Properti
Pada kuartal II-2018, Rumah123 membuat terobosan dengan mengadakan Rumah123.com Real Estate Awards 2018.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada kuartal II-2018, Rumah123 membuat terobosan dengan mengadakan Rumah123.com Real Estate Awards 2018.
Penghargaan ini merupakan gabungan Consumer Choice Awards dan Property Agent Awards yang digelar di tahun-tahun sebelumnya.
Pada kesempatan ini, Rumah123 juga memperkenalkan teknologi biometric neuromarketing yang untuk pertama kalinya digunakan dalam industri properti di Indonesia.
Teknologi ini memanfaatkan teknologi eye-tracking, sebuah proses mengukur gerakan mata untuk menentukan letak dan jenis informasi yang dilihat seseorang, urutan informasi, dan berapa lama pandangan mereka berada di tempat tertentu.
Baca: Bayi Pun Berpotensi Idap Penyakit Kardiovaskular
Menggunakan algoritma canggih, teknologi ini memungkinkan penggunanya mengukur posisi mata dan menentukan dengan tepat di mana fokusnya.
Teknologi eye-tracking dapat menghasilkan insight dan perspektif baru mengenai perilaku konsumen yang tidak dapat diberikan oleh berbagai metode riset konvensional lain seperti survei, interview, bahkan FGD.
Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung menjelaskan bagaimana teknologi terkini itu digunakan.
Menurut Untung penggunaan teknologi biometric ini mampu menjawab dengan lebih akurat terkait ‘misteri’ bagaimana pengambilan keputusan pembelian dilakukan.
"Hal ini tentu juga memperkuat kredibilitas awards ini sebagai penghargaan yang bebas kepentingan dan objective,” kata Untung dalam acara Konferensi Pers Rumah123.com Real Estate Awards di Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Untung pun mengundang beberapa responden untuk menjadi partisipan sebagai property seeker.
Baca: Gaya Hidup Orangtua Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
"Responden diperlihatkan beberapa template gambar brosur properti dari laptop yang sudah dihubungkan dengan teknologi eye-tracking untuk kemudian direkam dan dianalisis,” ujar Untung menambahkan.