Di Hong Kong, Perusahaan Merugi Boleh IPO
Ping An Good Doctor menjadi perusahaan pertama yang menggelar initial public offering (IPO) meski kinerjanya masih merah.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Rizki Caturini
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Pemerintah Hong Kong memperbolehkan pencatatan saham perusahaan teknologi yang belum mampu mencetak untung. Untuk itu para investor saham harus terbiasa dengan beberapa metrik valuasi baru.
Aturan baru tersebut akan mulai berlaku pada awal Mei 2018. Hong Kong akan mulai menerima pendaftaran aplikasi dari perusahaan-perusahaan biotek maupun perusahaan lain yang dianggap layak untuk bisa mencatatkan saham di bursa atau initial public offering (IPO) meski masih merugi.
Ping An Good Doctor menjadi perusahaan pertama yang menggelar initial public offering (IPO) meski kinerjanya masih merah.
Sejauh ini, perusahaan ini mendapatkan valuasi sekitar 9,38 kali dari estimasi penjualan tahun 2019. Perusahaan tersebut menghindari pendekatan yang terlalu menggembar-gemborkan proyeksi penghasilan.
Padahal perusahaan-perusahaan di negara lain menggunakan rasio harga atas penjualan ketika IPO. Namun itu jarang dilakukan di Hong Kong, karena sebagian besar perusahaan yang mendaftarkan diri di sudah memiliki rekam jejak laba sebelumnya.
Good Doctor menawarkan 160 juta unit saham di harga HK$ 50,80-HK$ 54,80 per saham.
Portal jasa kesehatan online itu memprediksi kisaran nilai perusahaan di 8,69 kali sampai 9,38 kali dari proyeksi penjualan di 2019. Ini juga berarti menjadi 5,6 kali hingga 6,04 kali dari proyeksi penjualan di 2020.
Baca: Suspensi Yamaha Lexi Empuk, Lincah Bermanuver di Jalan Rusak
Baca: Isuzu Traga Siap Merangsek Industri Ritel Indonesia
Perusahaan yang secara resmi dikenal sebagai Ping An Healthcare & Technology Co. itu tidak mengeluarkan prediksi laba dalam waktu dekat.
Berdasarkan prospektus perusahaan ini, kerugian Ping An meningkat 32% pada tahun lalu menjadi 1 miliar yuan atau US$ 159 juta.
"Kami memperkirakan ada kerugian bersih di 2018 dan kemungkinan kondisi ini masih akan berlanjut dan arus kas operasi akan negatif di masa depan," ujar manajemen dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Bloomberg.
Meski begitu tidak menyurutkan ketertarikan publik untuk menyerap saham Ping An. Surat kabar Ming Pao Daily di Hong Kong menulis, investor ritel di Hong Kong diprediksi akan memesan setidaknya 115 kali jumlah saham yang tersedia.
Anak perusahaan Ping An Insurance (Group) Co. ini akan mulai memperdagangkan saham pada 4 Mei mendatang.