GarudaFood Rambah Pasar E-Commerce, Target Penjualan di Atas 15 Persen
Acara yang dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Perindustrian itu akan berlangsung hingga 27 April 2018.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GarudaFood mulai tahun ini akan merambah pasar e-commerce, sebagai langkah antisipasi menghadapi ekonomi digital.
Diharapkan target penjualan bisa tumbuh diatas 15 persen.
"Perkembangan teknologi yang ada saat ini harus kita manfaatkan seoptimal mungkin," kata Managing Director GarudaFood, Fransiskus Johny disela acara Pameran Industri Makanan dan Minuman di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Acara yang dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Perindustrian itu akan berlangsung hingga 27 April 2018.
Fransiskus Johny menjelaskan, pergeseran pola konsumsi masyarakat dari konvensional ke online juga menjadi salah satu alasan GarudaFood masuk ke pasar e-commerce.
Pertumbuhan penjualan ditargetkan bisa tumbuh diatas 15 persen pada 2018.
Baca: GarudaFood Beri Edukasi Food Safety sebagai Upaya Perlindungan Konsumen
Makin banyak industri makanan dan minuman (mamin) merambah pasar e-commerce diacungi jempol oleh Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto.
Pasalnya, industri mamin merupakan satu dari 5 sektor percontohan dalam implementasi revolusi industri versi 4.0 di Indonesia.
“Dengan semua proses produksi berjalan melalui internet sebagai penopang utama, diharapkan hal itu dapat meningkatkan produktivitas, inovasi serta efisiensi biaya. Dengan demikian, industri nasional bisa bersaing di dunia global," ucapnya.
“Bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), kami juga mendorong industri untuk membangun innovation center,” tutur Airlanggga.
Dari catatan Kemenperin, kinerja industri mamin setiap tahun cukup tinggi dengan rata-rata di atas pertumbuhan sektor manufaktur.
Pada triwulan III tahun 2017, pertumbuhan industri mamin sebesar 9,46 persen atau naik dibanding capaian di triwulan II/2017 sekitar 7,19 persen.
Ditambahkan, maraknya e-commerce di Indonesia juga patut diperhatikan oleh para pemasar makanan dan minuman. Tren baru ini meski masih kecil diprediksi akan semakin berkembang. Di Tiongkok, kontribusi e-commerce sebesar 15 persen dari total perdagangan.