Moeldoko: Pergantian Direksi BUMN Tak Terkait Politik
Moeldoko menilai pergantian direksi Badan Perusahaan Milik Negara (BUMN) bertujuan untuk meningkatkan sebuah efisiensi sebuah unit usaha.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menilai pergantian direksi Badan Perusahaan Milik Negara (BUMN) bertujuan untuk meningkatkan sebuah efisiensi sebuah unit usaha.
"Tujuan-tujuan efisiensi sebuah unit usaha, larinya ke sana, pasti karena perbaikan, regenerasi, dan sebagainya," ujar Moeldoko di komplek Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Moeldoko pun berharap kepada semua pihak agar persoalan pergantian direksi perusahaan pelat merah, tidak ditarik-tarik ke isu politik, mengingat tujuannya untuk perbaikan.
"Jadi semuanya, sekali lagi selalu dihubungkan dengan konteks politik, isunya menjadi ke sana semuanya," ucap Moeldoko.
Baca: Senyum Lebar Budi Waseso Jadi Direktur Utama Bulog
Diketahui hari ini, Menteri BUMN Rini Soemarno mengangkat Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso menjadi Direktur Utama Bulog, menggantikan Djarot Kusumayakti.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) BULOG.
Beberapa waktu lalu, Elia Massa Manik dicopot Direktur Utama PT Pertamina (Persero), berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melalui RUPS Luar Biasa yang digelar Jumat (29/4/2018).
Posisi Direktur Utama Pertamina, sementara waktu dijabat oleh Pelaksana Tugas (PLT) yang juga menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Nicke Widyawati.