Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chandra Asri Siap Bangun Kompleks Pabrik Baru Senilai 5 Miliar Dollar

Chandra Asri melalui entitas anaknya, PT Chandra Asri Perkasa meneken enam perjanjian lisensi dan desain teknik dengan pemegang lisensi kelas dunia.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Chandra Asri Siap Bangun Kompleks Pabrik Baru Senilai 5 Miliar Dollar
TRIBUN/HO
Petugas tengah melakukan pekerjaan di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten (28/2/2018). Sepanjang dua tahun kedepan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, selaku anak usaha PT Barito Pacific Tbk, akan meningkatkan kapasitas produksi, dengan penambahan produksi pabrik butadiene menjadi 137 ribu ton, pabrik SSBR 120 ribu ton, peningkatan produksi PE menjadi 736 ribu ton dan debottlenecking PP sebesar 110 ribu ton, sehingga total kapasitas produksi perseroan akan mencapai 4,2 juta ton per tahun pada 2020, serta pembangunan komplek petrokimia kedua yang akan memproduksi 1 juta ton ethylene per tahun, yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan dan ditargetkan beroperasi pada 2023. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM - PT Chandra Asri Petrochamical Tbk (TPIA) mematangkan pembangunan kompleks petrokimia kedua. Nilai investasi kompleks petrokimia ini mencapai antara US$ 4 miliar hingga US$ 5 miliar.

Chandra Asri melalui entitas anaknya, PT Chandra Asri Perkasa meneken enam perjanjian lisensi dan desain teknik dengan pemegang lisensi kelas dunia.

Baca: Gara-gara Gunakan Jerigen Tak Berpenutup Saat Berenang, Angelina Tewas Tenggelam

Antara lain Lummus Technology CB&I untuk naptha cracker dan pabrik butadiene; GTC Technology untuk aromatics (benzene, toluene and xylenes) recovery plant; Texplore untuk pabrik high density polyethylene (HDPE); dan Lyondellbasell untuk pabrik low density polyethylene (LDPE) dan pabrik polypropylene (PP).

"Chandra Asri Perkasa berdiri pada April 2017 untuk melakukan studi kelayakan kompleks petrokimia kedua yang diperkirakan memiliki total investasi sebesar US$ 4 miliar-US$ 5 miliar," ungkap Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri Perkasa dalam siaran pers, Jumat (24/4).

Kompleks kedua ini akan menghasilkan 1,1 mmta ethylene, 600 kta propylene, 175 kta butadiene, 363 kta benzene, 450 kta HDPE dan 450 kta PP untuk operasi setahun penuh.

Chandra Asri Perkasa akan menyelesaikan desain teknik dasar pada akhir 2018. TPIA berharap, keputusan investasi akhir sudah ada pada awal tahun 2020 dan pengoperasian secara komersial direncanakan mulai pada awal 2024.

Berita Rekomendasi

"Setelah kompleks petrokimia kedua kami beroperasi penuh, kami akan semakin memenuhi permintaan domestik dengan lebih baik sekaligus meringankan beban impor," kata Erwin.

Produk petrokimia hasil kompleks baru ini ditargetkan dapat menurunkan angka impor olefin dan poliolefin yang saat ini mencapai lebih dari 2 juta metrik ton per tahun.

Hingga kini, Chandra Asri menggenggam 52% pangsa pasar olefin, 24% polietilen, dan 29% polipropilen dalam negeri.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas