Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bos Kalla Group Bantah Cuma Modal Lahan di Megaproyek Regasifikasi LNG Banten

"BSM menawarkan biaya regasifikasi sebesar US$1,2 US per MMBTU yang merupakan harga biaya termurah dibandingkan dengan pelaku di industri tersebut."

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Bos Kalla Group Bantah Cuma Modal Lahan di Megaproyek Regasifikasi LNG Banten
KOMPAS.ID
Solihin Kalla 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain membantah dugaan bagi-bagi saham di megaproyek regaisifikasi LNG bernilai Rp 10 triliun di Bojonegara, Banten, yang akan melibatkan Pertamina dan PLN di proyek tersebut, bos PT Bumi Sarana Migas, Solihin Kalla juga membantah, perusahaannya hanya bermodal lahan di proyek tersebut.

Solihin menegaskan, proyek regasifikasi ini akan dibiayai oleh pemenuhan modal pemegang saham serta pinjaman dari Lembaga Keuangan Jepang, yang terdiri dari Lembaga Keuangan Pemerintah Jepang dan Perbankan Jepang.

“Untuk kajian awal proyek LNG di Bojonegara ini saja Konsorsium BSM, Tokyo Gas dan Mitsui sudah mengeluarkan biaya sebesar US$20 juta. Jadi kami tidak hanya sekadar berkontribusi di lahan seluas 30 hektare saja,” kata dia.

Dukungan dan kesiapan mitra dari Jepang ini memberikan kemampuan kepada terminal untuk melayani kebutuhan gas di Tanah Air dengan biaya regasifikasi yang lebih murah, dibanding fasilitas regasifikasi yang ada pada saat ini.

"BSM menawarkan biaya regasifikasi sebesar US$1,2 US per MMBTU yang merupakan harga biaya termurah dibandingkan dengan pelaku di industri tersebut. Dengan demikian proyek ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan harga gas dalam negeri," sebut CEO Kalla Group ini.

Baca: Dugaan Bagi-bagi Fee, Ferry Juliantono Tantang Jokowi Ungkap Rekaman Percakapan Rini

Baca: Isi Rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir, Terkait Bagi-bagi Jatah Proyek LNG Bojonegara?

Berita Rekomendasi

Dengan proyek kerja sama ini, jelas Solihin, kedua BUMN tersebut tidak perlu mengeluarkan dana yang sangat besar, tetapi tetap memiliki sebagian aset infrastruktur gas tersebut.

Selain itu, kedua BUMN tersebut juga dapat mengontrol operasional di proyek tersebut, karena produksi Terminal Regasifikasi LNG sesuai dengan kebutuhan pasokan dan permintaan perusahaan plat merah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas