Investasi DKI Jakarta Triwulan I Tahun 2018 Capai Rp 28,9 Triliun
Berdasarkan data tersebut DKI Jakarta berkontribusi 15,6 persen dengan total investasi PMDN dan PMA sebesar Rp.28,9 triliun
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) Triwulan I (periode Januari-Maret) Tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp 185,3 triliun, meningkat 11,8 persen dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 165,8 triliun. Realisasi investasi tersebut menyerap 201.239 tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan data tersebut DKI Jakarta berkontribusi 15,6 persen dengan total investasi PMDN dan PMA sebesar Rp.28,9 triliun. Angka tersebut meningkat 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 24,2 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi menyampaikan bahwa capaian realisasi investasi triwulan pertama ini menunjukkan bahwa minat investasi di Jakarta cukup tinggi sehingga memberikan harapan untuk mencapai target realisasi investasi tahun 2018 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp. 100 triliun.
“Melihat data realisasi investasi PMDN dan PMA Triwulan I tahun ini membuktikan bahwa minat investasi di Jakarta cukup tinggi, membuat kami semakin optimis untuk mencapai target meraih investasi sebesar Rp. 100 triliun di tahun 2018,” ungkap Edy dalam keterangan persnya, Kamis (3/5/2018).
Adapun realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp. 8,9 triliun dan PMA sebesar US$ 1,5 miliar. Kenaikan signifikan terjadi pada realisasi investasi PMA sebesar 66,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 0,9 miliar. Total realisasi investasi sebesar Rp.28,9 triliun tersebut telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp.23,4 triliun.
“hasil pencapaian ini tidak terlepas dari semangat jajaran DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan di DKI Jakarta, sehingga realisasi investasi Triwulan I tahun 2018 telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp.23,4 triliun.” tutur Edy.
Edy menambahkan selain fokus untuk meraih target investasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berkomitmen untuk senantiasa menjadi mitra terbaik bagi para investor dalam menanamkan modalnya di Ibukota. Salah satu wujudnya adalah dengan memfasilitasi hubungan langsung antara tim Biro Kerjasama Luar Negeri Setda Provinsi DKI Jakarta dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri serta menyediakan Jakarta Investment Center (JIC) yang menjadi wadah bagi para investor untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi yang dibutuhkan seputar penanaman modal.
“Jakarta Investment Center (JIC) menyediakan tenaga ahli professional atau professional Investment Qualified Consultant (QC) yang bertugas mempercepat izin usaha dan lisensi bagi para investor, terlebih Jakarta saat ini memiliki Mal Pelayanan Publik, yang merupakan layanan terpadu dengan melibatkan 15 (lima belas) unit layanan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan swasta lainnya dalam satu tempat,” jelas Edy.
Sebelumnya, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menginisasi kegiatan Jakarta Business Forum pada tanggal 8 April 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Kegiatan ini bertujuan untuk menawarkan profil proyek investasi di Jakarta kepada para calon investor di UEA. Diharapkan dengan adanya forum ini realisasi investasi dan kerjasama dapat segera terjalin. Dan pada akhir april lalu, Duta Besar Republik Indonesia untuk UAE, H.E Husin Bagis beserta investor Dubai, SOBHA telah melakukan site visit ke Jakarta sebagai tindak lanjut Jakarta Business Forum tersebut.
“Jakarta adalah pusat perdagangan dan ekonomi utama di Indonesia yang sebagian besar disumbang dari perdagangan, manufaktur, konstruksi, yang juga memiliki sektor pertumbuhan yang cukup pesat di bidang transportasi, pergudangan, komunikasi informasi, jasa keuangan dan asuransi, dan juga sektor ritel kelas menengah yang semakin meluas. Sektor- sektor tersebut sedang kita coba tawarkan kepada para investor,” papar Edy.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, segala upaya telah dilakukan jajarannya untuk menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta. Upaya tersebut perlahan membuahkan hasil yang signifikan, terbukti pada triwulan I tahun 2018 terdapat 134 Proyek PMDN dan 1.160 Proyek PMA yang dilakukan di Jakarta.
Kendati demikian, dirinya menghimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk melakukan Penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) melalui website https://lkpmonline.bkpm.go.id/ tepat pada waktunya. Berdasarkan database perizinan dan non perizinan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta tercatat realisasi investasi dalam perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil, Menengah dan Besar selama periode triwulan I tahun 2018 sebesar Rp.46,6 triliun.
“berdasarkan database kami, realisasi investasi dari perizinan SIUP Kecil, Menengah dan Besar pada triwulan I tahun 2018 tercatat sebesar Rp.46,6 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dari realisasi investasi dalam sistem LKPM online yang dikelola oleh BKPM RI, untuk itu kami menghimbau pengusaha di Jakarta untuk segera melakukan penyampaian LKPM tepat pada waktunya”ujar Edy.
Adapun nilai realisasi investasi triwulan 1 tahun 2018 sebesar Rp.46,6 triliun tersebut didapat dari hasil pencatatan pemohon perizinan SIUP Kecil, Menengah dan Besar yang telah mengajukan perizinan secara online/daring melalui website pelayanan.jakarta.go.id. sementara yang dapat melakukan penyampaian LKPM online bagi PMDN adalah pemohon SIUP Besar.
“geliat investasi di kota ini semakin hari semakin baik, kami siap mengawal seluruh proses perizinan dan non perizinan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Jakarta dengan memberikan inovasi layanan yang tiada henti guna memudahkan dan mendekatkan pelayanan. Salam SETIA #MelayaniJakarta” tutup Edy.