Kawasan Berkembang Pesat, MPM Finance Ekspansi ke Cibubur
MPM Finance mendapat persetujuan pembukaan cabang Cibubur dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 April 2018
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Cibubur belakangan tumbuh pesat seiring dengan terus bertumbuhnya kawasan pemukiman baru dan pusat bisnis dengan didukung proyek light rail transport (LRT) yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
Pesatnya kawasan ini membuat permintaan kendaraan baru dan bekas terutama roda empat, ikut meningkat. Itu sebabnya, MPM Finance memutuskan membuka gerai baru di kawasan ini.
Gerai dengan status kantor cabang penuh ini dibuka di Ruko Citra Grand Kawasan City Walk Mall Ciputra, Jatisampurna, di Jl Alternatif Transyogi, dan diresmikan pengoperasiannya Rabu (2/5/2018).
“Pembukaan cabang di Cibubur ini merupakan strategi perusahaan memperluas jaringan di Jabodetabek sekaligus menjadi komitmen perusahaan memberikan layanan lebih optimal kepada pelanggan di kawasan Cibubur dan sekitarnya," ungkap Johny Kandano, CEO PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPM Finance) dalam keterangan persnya.
Kandano menjelaskan, cabang Cibubur merupakan cabang keempat dari 8 cabang yang akan dibuka tahun ini dan menjadi cabang ke-91 MPM Finance di seluruh Indonesia.
MPM Finance mendapat persetujuan pembukaan cabang Cibubur dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 April 2018 setelah dilakukan pengajuan bulan Januari 2018.
Cabang lain yang akan dibuka tahun ini berlokasi di Tegal, Tuban, Maros, dan Ponorogo. Cabang Ponorogo merupakan peningkatan status dari kantor pemasaran jadi kantor cabang.
"Sampai akhir tahun total kita akan punya 94 cabang. Per cabang baru yang kita buka membutuhkan investasi antara Rp 700 juta sampai Rp 800 juta," kata Johny Kandano.
MPM Finance tahun ini memproyeksikan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 6,6 triliun, atau naik sekitar 27 persen dari realisasi penyaluran pembiayaan baru tahun 2017 lalu sebesar Rp 5,113 triliun yang didorong oleh naiknya pembiayaan kendaraan baru.
"Portofolio pembiayaan kita 70 persenn di mobil, sepeda motor dan multiguna. Sebanyak 30 persen di alat berat, investasi serta modal kerja," ungkap Johny.
Dari total 70 persen penyaluran pembiayaan ke otomotif roda empat dan roda dua serta multiguna, sebanyak 70 persen diantaranya tersalurkan ke pembiayaan mobil, 20 persen ke motor sisanya multiguna.
"Komposisi ini relatif tidak akan berubah tahun ini," ujarnya.
Di bisnis pembiayaan kendaraan, MPM Finance baru dua tahun terakhir menggarap segmen roda empat.
"Pangsa oasar kita di mobil baru belum sampai 4 persen. Tapi pelan pelan kita akan tingkatkan pangsa pasar pembiayaan di kendaraan roda empat ini," kata dia.
Pembiayaan bermasalah atau NPL per Desember 2,47 persen atau masih jauh di bawah ketentuan regulator.