Lahan Sekitar Proyek Jalan Tol Jadi Incaran Pengembang Properti
Daerah sepanjang jalan tol akan bertumbuh dan yang paling diuntungkan tentu sekitar exit tol.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Dina Mirayanti Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek infrastruktur jalan tol menjadi salah satu obat kuat sektor properti. Sejumlah pengembang mulai mengakuisisi lahan di sepanjang kawasan jalan tol untuk rencana ekspansi.
Sebut saja PT HK Realtindo yang akan mengembangkan kawasan Sumatra Integrated City di jalan tol Trans Sumatra.
Bahkan, anak usaha PT Hutama Karya telah mengakuisisi lahan di beberapa lokasi seperti Lampung dan Indralaya.
Maklum bila HK Realtindo bersiap ekspansi bisnis properti. Induk usaha, PT Hutama Karya merupakan kontraktor untuk menggarap jalan tol Trans Sumatra.
Perusahaan pelat merah ini menargetkan akan mengoperasikan 175 kilometer (km) jalan tol baru pada tahun ini. Artinya, menambah panjang tol yang akan beroperasi setelah tahun 2017 dibuka 60 km.
Agung Salladin, Direktur Utama Wika Realty, melihat, prospek pengembangan properti di sekitar Trans Sumatera akan bagus, khususnya yang berdampingan dengan kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat.
"Tetapi harus skala kota dengan luas lahan di atas 100 hektar," kata Agung kepada KONTAN, Selasa (1/5/2018).
Wika Realty telah memiliki rencana pengembangan bisnis properti di jalur Trans Sumatra, meski bukan tahun ini.
Menurut Agung, tahun ini, pihaknya masih fokus mengakuisisi lahan seluas 60 ha di kawasan jalan tol Bandung-Soreang, salah satu pemilik hak konsesinya adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Wika Realty tengah mengincar lahan di Serang-Maja sejalan dengan rencana WIKA bersama Hanson Infrastrukture menginisiasi ruas tol Serang-Maja sepanjang 32 km.
Harun Hajadi, Direktur Ciputra Group menilai, semua pembangunan infrastruktur akan memberikan potensi positif terhadap suatu daerah termasuk pembangunan jalan tol.
Menurutnya, daerah sepanjang jalan tol akan bertumbuh dan yang paling diuntungkan tentu sekitar exit tol.
Namun dalam ekspansi di sekitar kawasan jalan tol, Ciputra Group harus melihat potensi pasar. Perusahaan ini melihat tol di dalam kota lebih bagus dibandingkan di luar kota. "Pasar Jawa pasti lebih besar karena penduduk lebih padat," sebut Harun.
Baca: Lima Produk Paling Dicari Orang Indonesia Selama Ramadan Berdasar Hasil Survei Google
Baca: Menteri Jonan Kena Sentil, Diminta Instropeksi Atas Sejumlah Kebijakannya di Sektor Energi
Waskita Realty juga membidik kawasan sekitar jalan tol untuk pengembangan bisnis. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 379 ha yang akan dikembangkan menjadi Toll Road City.
Lahan tersebut di dua lokasi yaitu di Bekasi seluas 350 ha yang terintegrasi dengan ruas Tanjung Priok-Cibitung dan di kawasan Cibubur seluas 29 ha yang akan terhubung dengan Cimanggis-Cibitung.
Bambang Rainto, Komisaris Utama Waskita Realty berujar, pihaknya juga akan terus melakukan akuisisi lahan sekitar jalan tol Waskita Toll Road untuk dikembangkan menjadi kawasan Toll Road City.
Salah satunya di Kalimantan dengan potensi pengembangan ribuan hektare. "Belum bisa saya sebutkan lokasi persisnya," ungkap Bambang.