Ada Perubahan Perilaku Cara Konsumen Menghabiskan Uangnya
Perusahaan yang sudah lama hadir di pasar bisa kalah bersaing dengan perusahaan baru yang bergerak lebih gesit
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Neurosensum Technology International (Neurosensum), sebuah perusahaan riset/survei pasar berbasis teknologi Neuroscience dan Artificial Intelligence (AI) memaparkan hasil riset menyeluruh tentang perilaku konsumen dan pola konsumsi di Indonesia.
Hasil riset menemukan adanya perubahan perilaku yang sangat signifikan dari cara konsumen menghabiskan uangnya.
Ini akan menjadi tantangan yang besar bagi industrI di Indonesia, khususnya FMCG dan personal care.
"Perusahaan yang sudah lama hadir di pasar bisa kalah bersaing dengan perusahaan baru yang bergerak lebih gesit,” katanya saat menyampaikan hasil riset bertajuk Memahami Tren Konsumen Masa Kini, Selasa (8/5/2018).
Baca: Curhat Konsumen yang Viral, Makan Snack Terkenal ini, Dibuat Jijik, Kok Ada yang Gerak-gerak?
Dari riset yang dilakukan ditemukan beberapa poin penting yang menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam perilaku konsumsi dari konsumen Indonesia.
Pertama, Bangkitnya Ekonomi Berbasis Pengalaman
Konsumen di Indonesia tidak lagi merasa puas dengan sekedar produk saja. Mereka kini telah menjadi pembeli cerdas, yang mencari pengalaman melebihi produk dan jasa yang mereka gunakan.
Baca: Perguruan Tinggi Perlu Menyiapkan SDM yang Bisa Imbangi Lajunya Teknologi Digital
Hal ini membuat mereka mengalihkan pengeluaran dari kategori fast moving consumer good (FMCG) tradisional seperti makanan dan minuman ke berbagai kategori dan produk yang menyediakan aneka pengalaman seperti rekreasi dan liburan, gadget atau produk elektronik dan data seluler.
Hal ini ditunjukkan dengan penurunan prosentase pengeluaran di kategori makanan dan minuman sebesar 2 poin dari 33% menjadi 31% dalam 2 tahun terakhir ini.
Konsumen di semua kelompok usia dan tingkat pendapatan menurunkan jumlah pengeluaran mereka dalam katagori FMCG, penurunan lebih menonjol terlihat diantara Gen Z.
Kedua, meningkatnya kebutuhan rekreasi
Konsumen merasakan bahwa tingkat stress dalam kehidupan mereka sehari-hari semakin meningkat; dan sebagai dampaknya, muncul kebutuhan untuk ‘melarikan diri’ dari kondisi stress yang dialami yaitu dengan adanya peningkatan konsumsi untuk kebutuhan rekreasi yang tercermin dalam perubahan pola belanja konsumen.
Angka pengeluaran konsumen di kategori rekreasi telah mengalami peningkatan sebesar 40% (1,4 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir.
Peningkatan ini khususnya didorong/dipicu oleh kelompok generasi Z. Dari 40% kenaikan di kategori rekreasi, untuk kebutuhan travelling baik dalam dan luar negeri menunjukan peningkatan sebesar 30% (1,3 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir ini