Rupiah Melemah, Ferdinand Hutahaen: Presiden Jangan Diganggu, Dia Sibuk Kerja Naikkan Elektabilitas
Kadiv Advokasi Demokrat Ferdinand Hutahaen mengomentari masalah nilai tukar rupiah yang melemah menyentuh Rp. 14.000 per Dollar AS.
Penulis: Aprilia Saraswati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Advokasi Demokrat Ferdinand Hutahaen mengomentari masalah nilai tukar rupiah yang melemah menyentuh Rp. 14.000 per Dollar AS.
Hal tersebut disampaikan di akun Twitternya, @LawanPoLitikJKW, Selasa (8/5/2018).
Ferdinand Hutahaen mengatakan jika Jokowi sibuk kerja, tidak mengurus nilai tukar.
Ia menambahkan jika biar tukang nyinyir yang urus kenaikan nilai tukar rupiah.
Baca: Lurah Tolak Pernikahan Siswa SD Baru Mau Lulus, Orang Tua Ngotot Menikahkannya
Ferdinand Hutahaen menghimbau jika Presiden Joko Widodo jangan diganggu masalah nilai tukar rupiah.
Lantaran itu tanggungjawab Bank Indonesia (BI) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dia menambahkan jika Jokowi sedang sibuk kerja, setidaknya kerja keras untuk menaikkan elektabilitasnya sendiri.
@LawanPoLitikJKW, "Dia lagi sibuk kerja, tdk urus nilai tukar. Biar tukang nyinyir aja yang urus. Tolong presiden jgn diganggu masalah nilai tukar ini, itu tanggung jawab BI dan Sri Mulyani. Pak Presiden kita H.E Pak @jokowi sedang sibuk kerja. Setidaknya kerja keras naikkan elektabilitas."
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar rupiah yang pada Senin (7/5/2018) mencapai Rp 14.000 per dollar AS akibat situasi pasar yang sedang melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Baca: Maudy Koesnaedi Merasa Stres dan Senewen Saat Usianya Memasuki 30 Tahun, Mengapa?
Hal yang akan dilakukan pemerintah untuk menyikapinya adalah dengan terus berkoordinasi menjaga kinerja perekonomian Indonesia tetap baik sambil sama-sama melalui masa penyesuaian ini.
Simak video di atas!(*)