Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perempuan Menjadi Prioritas Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif

Pertama, membahas potensi perempuan sebagai segmen pasar utama bagi industri jasa keuangan dan layanan keuangan.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Perempuan Menjadi Prioritas Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif
Istimewa
Diskusi Women's World Banking 

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA -- Menyadari potensi perempuan untuk mendorong kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi, pemerintah Indonesia menetapkan perempuan sebagai target prioritas dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Asdep Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian A. Heri Susanto mengatakan bahwa dalam menetapkan perempuan sebagai prioritas di tingkat tertinggi, Presiden Joko Widodo telah menetapkan langkah dan standar untuk semua pemangku kepentingan keuangan di negara ini.

"Salah satunya adalah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang berfokus pada bantuan ekonomi keluarga di mana perempuan memiliki peran sentral," katanya ketika membuka diskusi Making Finance Work for Women di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Menurut Heri, pemerintah juga melakukan koordinasi berbagai program di bawah satu payung, yakni pembentukan Sekretariat DNKI sebagai titik simpul bagi upaya menjalankan SNKI.

Diskusi terbatas yang merupakan kerja sama Sekretatiat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dengan Women’s World Banking menyelenggarakan diskusi terbatas yang bertujuan untuk:

Pertama, membahas potensi perempuan sebagai segmen pasar utama bagi industri jasa keuangan dan layanan keuangan.

Kedua, berbagi wawasan dan praktik terbaik internasional dalam melayani perempuan di sektor finansial.

Berita Rekomendasi

Ketiga, membahas tantangan saat ini bagi perempuan Indonesia melalui pembelajaran dari para pakar dan pelaku bisnis untuk mendorong solusi konkrit yang dapat ditindaklanjuti.

Keempat, menggalang dukungan dan kolaborasi di antara pelaku sektor publik dan swasta untuk mengembangkan layanan keuangan dan akses keuangan bagi perempuan.

Menurut Heri, melayani pasar perempuan adalah sangat memiliki prospek. Meskipun upaya untuk memberikan layanan keuangan kepada perempuan telah dilakukan, sebagian besar lembaga keuangan masih belum memiliki strategi untuk mencapai segmen pasar ini.

Sementara itu, Anna Gincherman, Vice President Strategic Partnership Women’s World Banking, mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 40 tahun terakhir, perempuan tercatat sebagai berpenghasilan rendah.

Menurut Anna, langkah pertama yang harus diambil oleh penyedia layanan keuangan untuk mulai melayani perempuan adalah dengan memahami kehidupan keuangan mereka dan hambatannya dalam mengakses keuangan.

“Dengan memahami kehidupan perempuan, dapat dirancang produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” katanya.

Anna bercerita bahwa perempuan di seluruh dunia biasanya adalah sebagai manajer keuangan rumah tangga dan mereka yang menentukan tabungan keluarga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas