Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Triwulan I 2018, Neraca Pembayaran RI Defisit 3,9 Miliar Dolar AS

Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2018 tercatat sebesar 126,0 miliar dolar AS.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Triwulan I 2018, Neraca Pembayaran RI Defisit 3,9 Miliar Dolar AS
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (11/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTABank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar 3,9 miliar dolar AS pada triwulan pertama 2018. Jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, neraca pembayaran mengalami surplus 280 juta dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengungkapkan, secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2018 mencatat defisit seiring dengan menurunnya surplus transaksi modal dan finansial.

Ia menjelaskan neraca transaksi pembayaran mencatatkan defisit selaras meningkatnya defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) dan turunnya transaksi modal dan finansial pada kuartal pertama tahun ini. Menurunnya sehingga menopang ketahanan sektor eksternal perekonomian Indonesia.

Agus bilang, transaksi berjalan mencatatkan defisit sebesar US$5,5 miliar atau sekitar 2,15 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan pertama 2018.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat hanya sebesar US$2,4 miliar atau sekitar satu persen terhadap PDB.

Baca: Bulog: Cadangan Beras Pemerintah Lebih dari 1 Juta Ton, Cukup Hingga Akhir Tahun

Baca: Vino G Bastian Tertawakan Sosok Wiro Sableng di Trailer Deadpool 2

“Defisit transaksi berjalan tercatat 5,5 miliar dolar AS, lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai 6,0 miliar dolar AS,” ungkap Agus saat jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Berita Rekomendasi

Agus menjelaskan, penurunan defisit transaksi berjalan terutama dipengaruhi oleh penurunan defisit neraca jasa dan peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder.

Penurunan defisit neraca jasa terutama dipengaruhi kenaikan surplus jasa perjalanan (travel) seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya impor jasa pengangkutan (freight).

Peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder sejalan dengan naiknya penerimaan remitansi dari pekerja migran Indonesia. Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas menurun terutama dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas.

Bank sentral juga mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2018 tercatat sebesar 126,0 miliar dolar AS.

Jumlah cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas