Bom Surabaya Dinilai Tak Berpengaruh ke Fundamental Ekonomi
pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot 23,371 poin (0,39 persen) ke level 5.933,46.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, peristiwa teror bom yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) tidak berdampak ke fundamental ekonomi Indonesia.
Sementara pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot 23,371 poin (0,39 persen) ke level 5.933,46.
Baca: 7 Keunggulan Persija Jakarta untuk Memenangi Laga Lawan Home United
"Nah peristiwa ini pun akan ditangani oleh pemerintah, insya Allah pemerintah akan menangani secara cepat, sehingga tidak berdampak ke ekonominya," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan ( Kemenkeu) Luky Firmasnyah selepas acara Launching Savings Bond Retail Seri 003 (SBR003) di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Lebih lanjut Luky menambahkan, kondisi keamanan harus dikembalikan sehingga investor dapat mengembalikan kepercayaannya terhadap Indonesia.
"Kita perlu restore keamanan, karena itu sangat penting untuk membuat pasar tetap confident," jelasnya. Sebagai informasi, pasca pengeboman di 3 gereja di Surabaya, bom kembali meledak sebuah rusun di Sidoarjo di hari yang sama. Selain itu, pagi ini, Senin (14/4/2018) kembali terjadi peledakan bom di Polrestabes Surabaya.
Pasca ledakan, IHSG melorot ke posisi 5.853,44, atau anjlok 103,39 poin. Namun kemudian pasar perlahan-lahan mulai menanjak hingga kembali ke level 5.900. Pada sesi pertama IHSG ditutup turun 45,04 poin (0,76 persen ) di level 5.911,79.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkeu: Bom Surabaya Tak Berpengaruh ke Fundamental Ekonomi"