Isu Politik Malaysia Dinilai Tak Pengaruhi Kinerja Emiten Sawit
Isu politik pasca pemilihan umum (pemilu) di Malaysia, tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja emiten produsen minyak kelapa sawit
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu politik pasca pemilihan umum (pemilu) di Malaysia, tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja emiten produsen minyak kelapa sawit di Tanah Air.
Seperti diketahui, beberapa perusahaan asal Malaysia telah menginvestasikan modalnya ke emiten kelapa sawit.
Di antaranya, pada April 2017 lalu The Federal Land Development Authority (Felda) melalui anak usahanya, FIC Properties Sdn Bhd (FICP) melakukan aksi akuisisi 37% saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).
Baca: Pilih Waktu Untuk Keluarga, Anwar Ibrahim Tidak Akan Buru-buru Berkecimpung Di Dunia Politik
Akuisisi saham BWPT oleh perusahaan milik Malaysia tersebut tercatat sebagai investasi langsung terbesar ketiga di Indonesia pada tahun lalu. Nilai akusisi itu mencapai USD505,4 juta atau setara Rp6,7 triliun.
Menurut Alfred Nainggolan, Analis Senior PT Koneksi Kapital, menyebutkan terkait dengan situasi politik Malaysia tempat Felda berada, tidak akan banyak berpengaruh bagi pemegang saham publik saat ini.
"Risiko terburuk, jika pembelian Felda kembali dipermasalahkan (setelah pergantian rezim pemerintahan), maka dampaknya terhadap kinerja perusahaan relatif kecil karena transaksi akuisisi oleh Felda adalah transaksi antar pemegang saham," kata Alfred di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Ke depan kata dia, BWPT diperkirakan akan membagikan dividen, yang merupakan profit yang dinanti bagi pemegang saham. Itu artinya BWPT mempunyai komitmen untuk bisa memperoleh laba.
Diakuinya tiga tahun belakangan perseroan masih merugi, namun dengan pertimbangan tanaman yang masih muda berpotensi menghasilkan crude palm oil (CPO) dan tandan buah segar (TBS).
"Akuisisi Felda dilihat sebagai akuisisi yang cukup unik dan jeli melihat prospek kedepan. Pertimbangan matang inilah yang membuat Felda akan tetap mempertahankan posisinya di BWPT," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Riset Narada Kapital, Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan bahwa dirinya tidak mempercayai apabila hasil pemilu di Negeri Jiran Malaysia menyebabkan Felda langsung menarik investasinya dari perusahaan di Indonesia.