Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali Mencapai 80 Persen
akan ada penjagaan khusus saat gelaran IMF-WB digelar untuk mengantisipasi adanya ledakan bom yang baru-baru ini terjadi di sejumlah wilayah.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan persiapan Annual Meetings IMF-World Bank 2018 yang bakal digelar Oktober 2018 di Bali hampir mencapai 80 persen.
Progres tersebut dilaporkan berdasarkan rapat terakhir yang digelar bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Senin (5/6/2018).
"Sudah masuk 80 persen, dan semua bidang yang termasuk dalam checklist yang kami miliki semua berjalan dengan baik," ungkap Luhut di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2018).
Persiapan tersebut meliputi transportasi, tempat acara, lokasi pariwisata, hingga ke pengamanan.
Luhut pun menjelaskan akan ada penjagaan khusus saat gelaran IMF-WB digelar untuk mengantisipasi adanya ledakan bom yang baru-baru ini terjadi di sejumlah wilayah.
"Gak ada kebijakan khusus tapi kita jaga ketat, ada polisi, mereka akan lebih aktif, yang penting negeri ini aman," ungkap Luhut.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan untuk persiapan periode Januari hingga Juni 2018 telah mencapai Rp 4,1 miliar.
Sedangkan pada tahun 2017 lalu pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp 10,4 miliar.
Adapun total alokasi dana yang direncanakan pemerintah untuk pertemuan IMF mencapai Rp 855,5 miliar yang merupakan pagu Kementerian Keuangan.
"Anggaran yang terealisir sampai dengan sekarang 2018 adalah Rp 4,1 miliar dan tahun 2017 kemarin terealisir Rp 10,4 miliar," ungkap Sri Mulyani di kesempatan yang sama.
Agenda yang akan diselenggarakan dalam pertemuan IMF adalah ASEAN Leaders Gathering, yang mengundang para Kepala Negara atau pemerintahan ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Bank Dunia, dan Managing Direktor IMF.
Adapun pembahasannya mengangkat isu prioritas ASEAN, antara lain menjaga stabilitas ekonomi regional dan global, investasi pada SDM, dan perkembangan ekonomi digital.